Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Cahyadi Takariawan Bagikan Tips Sukses Membina Generasi Z di Klaten

Trainer nasional dan penulis buku best seller, Cahyadi Takariawan saat membagi tips membina generasi Z kepada para guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) se-Jawa Tengah di Klaten, Sabtu (6/7/2024) | Foto: Istimewa

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Trainer Nasional dan Penulis Buku Best Seller, Cahyadi Takariawan, yang akrab disapa Pak Cah, membagikan tips sukses dalam membina generasi Z kepada para guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) se-Jawa Tengah. Acara tersebut berlangsung pada Sabtu (6/7/2024) di PPTQ Ibnu Abbas Klaten.

Dalam kesempatan tersebut, Pak Cah mengungkapkan bahwa kunci sukses membina generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, ada tiga yaitu menciptakan lingkungan yang baik, memahami kesukaan serta karakter mereka, dan bersabar dalam proses pembinaan.

“Membina generasi Z zaman sekarang memang memerlukan seni tersendiri. Ada beberapa tips yang ingin saya sampaikan, yaitu yang pertama ciptakan lingkungan yang baik atau kondusif, selanjutnya pahami kesukaan serta karakternya, dan yang terakhir harus sabar tidak boleh baperan,” jelas Cahyadi Takariawan yang juga founder Wonderful Family Institute Yogyakarta, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Pak Cah beberapa kali membagikan pengalaman pribadinya dalam membina generasi Z untuk menginspirasi para peserta. Salah satunya, beliau pernah mengajak seorang anak yang hobi musik. Dengan pendekatan yang soft dan narasi yang dibuat, beliau mengarahkan anak tersebut untuk mencoba musik bernuansa religi. Anak tersebut dan kelompok musiknya kemudian diberi kesempatan tampil di acara-acara umum. Pendekatan ini berhasil mengarahkan anak-anak tersebut menjadi generasi yang memiliki arah yang jelas.

“Kita tidak boleh menghakimi anak jika mereka belum baik. Tugas kita adalah mengarahkan dan membina agar mereka menjadi generasi yang berkarakter,” tambah Cahyadi Takariawan.

Salah satu peserta dari Kota Salatiga, Imam Wijayanto, mengatakan bahwa banyak hal riil yang bisa didapat dari pengalaman Pak Cah dalam membina generasi. Menurutnya, apa yang disampaikan narasumber mudah diterapkan oleh siapa saja dengan ketekunan dan keuletan yang berkelanjutan.

“Apa yang disampaikan Pak Cah sangat mudah ditangkap karena bersumber dari pengalaman pribadi yang riil. Tentu, kami akan mencoba dengan sebaik mungkin tips dan metode dalam membina. Akan kami koordinasikan dengan para pembina di sekolah kami sebagai tindak lanjut dari diklat ini,” kata Imam Wijayanto.

Acara ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi para guru untuk terus berusaha membina generasi Z dengan pendekatan yang tepat, guna menciptakan generasi yang berkarakter dan berprestasi.  Suhamdani

 

Exit mobile version