SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kegiatan tahunan Merti Desa Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo akan kembali digelar Kamis, (11/07/2024) besok.
Menurut Heru Suryono, pengurus rw sekaligus sekretaris panitia. Merti desa sendiri merupakan upaya pelestarian kearifan lokal dengan menggelar tradisi bersih desa di Sendang Mbah Meyek.
“Kalau saya lacak dari kesejarahan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak 1923 silam. Benar atau tidak yang pasti tradisi ini masih lestari sampai saat ini. Yang jelas warga di sini selalu menghormati cikal bakal kampung kami, sekaligus ucapan syukur kepada Allah SWT,” terang Heru.
Untuk kegiatan Merti Desa sendiri besuk akan dimulai dengan acara wilujengan (caos dahar) dan dilanjutkan dengan bersih-bersih Sendang Mbah Meyek pada Kamis (11/7/2024) pagi.
Kemudian pada siang harinya, panitia dan warga akan menggelar kirab budaya dengan melintasi 4 sendang, 2 patilasan, dan 1 situs budaya yang ada di wilayah tersebut.
Lalu puncaknya pada Kamis (11/7/2024) malam akan digelar Pertunjukan Wayang Kulit mulai pukul 19.30 WIB.
Kegiatan sendiri akan melibatkan 3 kampung diantaranya kampung Bibis Kulon, kampung Bibis Wetan, dan juga Rejosari. Masyarakat juga akan berkumpul untuk menyaksikan kegiatan tersebut.
Dilain pihak, Ketua Dewan Pembina Yayasan Diwa Foundation, Diah Warih Anjari mengakui, Merti Desa Bibis Kulon adalah salah satu kearifan lokal yang masih tersisa di tengah-tengah Kota Solo.
Oleh karenanya Diwa Foundation merasa ikut peduli harus melestarikan tradisi warisan budaya nenek moyang tersebut.
“Keberadaan kantor kami juga di tengah kampung Bibis. Artinya momentum bersih desa menjadi tanggung jawab bersama. Bagaimana warisan leluhur dapat kita jaga. Bagaimana keterlibatan kita untuk menjaga dan mendorong warisan ini. Menjadi sebuah wisata regional dan menjadi agenda kota,” ungkap Diah Warih.
Diah Warih yang juga merupakan Bakal Calon Walikota Solo tersebut. Berharap ke depan Kota Solo akan menjadi kota modern tanpa meninggalkan sebuah budaya.
“Adanya kegiatan ini juga dapat sebagai contoh pada generasi muda. Bahwa dengan berkembangnya jaman tidak boleh meninggalkan tradisi untuk melestarikan budaya,” tandasnya. Ando