Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Dukungan untuk Sudaryono Maju Pilgub Jateng 2024 Makin Menguat

Komunitas warga Desa Karangmojo Klego Boyolali dukung sudaryono. Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dukungan untuk Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono maju Pilgub Jateng 2024 semakin menguat. Semakin banyak komunitas masyarakat di Jawa Tengah mendeklarasikan dukungannya untuk Mas Dar.

Koordinator Radar Jateng 1, Catur Budi Santoso mengatakan, sebanyak delapan komunitas warga mendeklarasikan dukungannya untuk Sudaryono, Rabu (3/7/2024). Deklarasi warga dari berbagai wilayah di Jawa Tengah.

“Dukungan makin banyak. Terakhir ada delapan komunitas warga mulai dari warga di Soloraya hingga Purbolinggo dan Grobogan,” ujarnya.

Ke delapan komunitas warga tersebut yakni komunitas warga Guran Tasikmadu Karanganyar, komujitas peternak lele Desa Waru Badran Polokarto Sukoharjo, komunitas warga Desa Kewarasan Juwiring Klaten, komunitas pengrajin gedeg Desa Bojongsari Purbalingga, komunitas anak rantau Desa Sugihan Toroh Grobogan, komunitas warga Desa Gosono Wonosegoro Boyolali, komunitas warga Desa Pondok Nguter Sukoharjo, serta komunitas warga Desa Karangmojo Klego Boyolali.

“Salah satu alasan kuat mendukung Sudaryono karena merupakan sosok dekat dengan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih. Jadi ini momen emas bagi masyarakat Jateng untuk menjadikan Jateng lebih baik dan maju,” bebernya.

Sebelumnya, Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah dari Partai Gerindra, Sudaryono sempat menggelar pertemuan dengan relawannya Radar (Relawan Sudaryono) Jateng I, di Solo, Bulan Mei 2024 lalu. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama sosok yang akrab disapa Mas Dar tersebut dengan relawannya di Solo, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, Daryono menyebutkan tekad untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah jika diberi kesempatan untuk memimpin Jateng. Sudaryono juga menceritakan kisah hidupnya yang pernah susah hingga bertemu Prabowo.

“Untuk kemiskinan, mau tidak mau harus ada intervensi. Miskin itu ada miskin ekstrim, dan itu harus dibantu. Saya punya rencana dan keinginan dan ini sudah dipraktekkan di Malaysia. Keluarga miskin ekstrim, anaknya disekolahkan di asrama. Atau di Ponpes dibiayai negara. Nanti Bapaknya diberikan padat karya. Sederhanya seperti itu,” ungkapnya. Prihatsari

Exit mobile version