JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Kasus Kematian Seorang ABG di Ngemplak, Boyolali, Ayah Korban Lihat Ada Kejanggalan

Polisi sedang memasang police line di tempat kejadian perkara (TKP) / Foto: Waskita
ย ย ย 

BOYOLALI,ย  JOGLOSEMARNEWS.COM – Keluarga sangat kehilangan dengan meninggalnya AHD (16) di rumah sang nenek, Waginah, di Dukuh Grasak RT 03 RW 05, Desa Kismoyo, Ngemplak, Boyolali pada Selasa (30/7) pukul 17.30 WIB. Mereka tak menyangka korban meninggal dunia secepat itu.

Ayah korban, Darmudi (41) melihat adanya kejanggalan dari kematian sang anak.

โ€œSore itu, dia dibangunkan neneknya untuk makan. Kok nggak bangun- bangun. Saat dicek bersama tetangga ternyata sudah meninggal,โ€ kata warga Dukuh Genengan, RT 03 RW 06, Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak itu pada Rabu (31/7/2024).

Diungkapkan, kematian korban bermula dari unggahannya di story WhatsApp dua minggu lalu. Yaitu tentang perguruan silat. Saat itu, AHD memang belum bergabung dengan perguran silat bersangkutan.

Unggahan itu memicu respons sejumlah anggota perguruan silat. Mereka tidak terima dan terus mencari AHD.

Baca Juga :  Musim Kemarau Memuncak, Kasus Kebakaran di Boyolali Tembus 70 Kejadian, Warga Diimbau Waspada

โ€œNyari tidak ketemu, lalu saya suruh ke sini lagi. Lha saya kira temannya. Saya tidak tahu kalau mereka mau membawa anak saya,โ€ย ย  ujarnya.

Ditambahkan, AHD sempat ditanya sejak kapan ikut perguruan silat itu. Karena takut, AHD terpaksa berbohong bergabung pada 2023 dan latihan di wlayah Kecamatan Nogosari. Anggota perguruan silat itu lalu mengajak AHD ke perguruan silat ranting Nogosari.

Darmudi menduga dilokasi itu anaknya dikeroyok anggota perguruan silat. Setelah itu, AHD dipulangkan ke rumah neneknya. AHD juga membawa surat pernyataan bersedia bergabung ke perguruan silat bersangkutan.

AHD lalu disuruh latihan pencak silat. Tapi pada suatu hari, AHD absen latihan karena mencari cacing sutra di Klaten. Karena tidak ikut latihan, diduga AHD kembali dikeroyok pada Sabtu (27/7/2024) malam.
Penganiayaan terjadi di wilayah Desa Sembungan, Kecamatan Nogosari, Boyolali. Pasca dugaan penganiayaan itu, kondisi AHD sangat pucat.

Baca Juga :  Atasi Kelangkaan, PT Pertamina Patra Niaga RJBT Tambah 300.000 Tabung LPG 3 Kg di Solo Raya

“Ditanya ibunya, dia bilang, dihajar dua kali di bagian ini (menunjuk dada), lalu diam saja,” lanjut Darmudi. Nampak matanya berkaca-kaca.

Terkait kematian korban, polisi langsung melakukan penyelidikan. Jenazah korban pun diotopsi. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti.

โ€œIni masih dalam penyelidikan. Polisi masih menunggu hasil otopsi dokter forensik,โ€ kata Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga Buana Dipta.

Muncul pula dugaan adanya faktor lain yang menyebabkan AHD meninggal dunia. Yaitu kemungkinan keracunan dari minuman dan makanan yang dibeli korban sesaat sebelum meninggal.

โ€œKarena terlihat tanda kematiannya mengeluarkan busa di mulut,โ€ย  pungkasnya. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com