Beranda Daerah Solo Menelusuri Sejarah Jurnalistik di Monumen Pers Nasional

Menelusuri Sejarah Jurnalistik di Monumen Pers Nasional

Salah satu diorama yang ada di Monumen Pers Nasional | Foto: Rama Aji Dananto

SOLO JOGLOSEMARNEWS.COM — Jurnalistik sebagai salah satu bagian dari perjalanan sejarah memiliki dinamika cerita yang patut diketahui sebagai sarana pengetahuan. Selain itu, sejarah jurnalistik dapat memberikan pembelajaran mengenai pentingnya peran jurnalistik dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Monumen Pers Nasional yang terletak di Kota Solo atau lebih tepatnya di Jalan Gajahmada No. 59, Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta ini memiliki berbagai bukti tentang perjalanan pers termasuk jurnalistik.

Perjalanan jurnalistik digambarkan secara jelas melalui berbagai diorama dan arsip-arsip yang ditata dengan rapi di berbagai sudut ruangan monumen pers nasional.

“Jadi lebih tahu tentang sejarah dari awal mulai pers itu ada sampai berkembang seperti sekarang ini” Ungkap Andri salah satu pengunjung Monumen Pers pada Kamis (25/7/2024) Pagi.

Salah satu arsip mesin ketik yang ada di Monumen Pers Nasional | Foto: Rama Aji Dananto

Selain itu diorama dan arsip juga dilengkapi dengan penjelasan yang memberikan deskripsi tentang diorama atau arsip yang ditampilkan guna membantu pengunjung lebih paham mengenai informasi dalam diorama atau arsip tersebut.

Baca Juga :  Aliansi Rakyat Bergerak Konvoi di Solo: Adili Jokowi, Adili Mulyono Keluarga Bersama Kroninya

Monumen pers nasional terdiri dari tiga lantai, yang setiap lantainya memiliki fungsi yang berbeda. Pada lantai dasar atau satu berfungsi sebagai museum yang berisi berbagai macam arsip dan diorama. Kemudian pada lantai dua berfungsi sebagai perpustakaan dan terdapat ruang transkip arsip fisik menjadi digital. Lantai tiga berfungsi sebagai tempat perbaikan arsip apabila terdapat kerusakan.

Namun, pengunjung tidak diperkenankan naik ke lantai tiga karena agar staf atau petugas dari perbaikan arsip tetap fokus dan tidak terganggu oleh kedatangan pengunjung.

“Sangat cocok untuk dikunjungi sebagai salah satu destinasi museum yang nyaman. Walaupun gratis tapi pelayanan yang diberikan bagus” imbuh Andri.

Pengunjung dapat melihat berbagai koleksi yang ada di Monumen Pers setiap hari pada pukul 09.00 — 15.00 WIB untuk masuk ke Monumen Pers tidak dikenai biaya atau tiket masuk hanya perlu mengisi buku tamu sebagai syarat registrasi.

Sejarah yang dikenang saja tidak cukup untuk memberikan pengetahuan dan dampak besar bagi keberlanjutan proses kehidupan, oleh karena itu Monumen Pers nasional tidak hanya menjadi tempat mengenang sejarah namun dapat menjadi tempat belajar dan bertumbuh dengan dasar dan nilai-nilai sejarah yang digambarkan oleh para pahlawan khususnya di dunia pers. Rama Aji Dananto