Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ramai Penolakan Proyek PLTS di Waduk Kedung Ombo (WKO) Bupati Sragen Mbak Yuni Ikut Beri Komentar

Ramai Penolakan Proyek PLTS di Waduk Kedung Ombo (WKO) Bupati Sragen Mbak Yuni Ikut Beri Komentar

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Ramai isu terkait proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Waduk Kedung Ombo (WKO) wilayah Desa Ngargotirto dan Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Selain itu proyek nasional PLTS di WKO ini nantinya bakal berdiri di tiga kabupaten yaitu Sragen, Boyolali, Grobogan. Akan tetapi proyek PLTS ini justru mendapat protes keras dari masyarakat dan petani ikan di Waduk Kedung Ombo dengan alasan akan mempengaruhi produksi ikan dan para nelayan akan kehilangan mata pencarian.

Pada JOGLOSEMARNEWS.COM Mbah Harjo petani dan sekaligus pemilik karamba ikan Waduk Kedung Ombo asal Dukuh Ngasinan, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menolak dengan keras wacana pemerintah mendirikan PLTS di kawasan Waduk Kedung Ombo.

“Kalau tanggapan saya mas mengenai PLTS lahan yang mau di pakai itukan udah ketempatan karamba, kalau PLTS mengusur petani karamba terus petani mau di pindah kemana mas sedangkan kehidupan masyarakat Ngasinan kususnya mata pencarian nelayan dan tani ikan, sedangkan petani ikan dan nelayan modalnya pinjam bank, kalau sampai PLTS menggusur tempat itu otomatis membunuh kehidupan masyarakat sekitar, dengan tangunggan hutang bank,” kata Mbah Harjo, Kamis (25/7/2024).

Selain itu menurut Mbah Harjo puluhan petani ikan di kawasan WKO telah sepakat bersama-sama menolak wacana proyek nasional tersebut, bahkan beberapa hari lalu juga sempat dikumpulkan di salah satu warung apung di Ngasinan Petani dengan tegas sejak awal sudah menolak wacana proyek PLTS di WKO, mengingat sejarah kelam nenek moyang para penduduk asli atau pribumi tergusur dengan adanya Waduk Kedung Ombo di jaman pemerintahan Soeharto.

“Yang jelas waktu bapak persiden Soeharto membina masyarakat yang berdampak genangan WKO di kasih bantuan karamba dari pemerintah untuk di kembangkan dan menjadi ganti lahan yang terkena genangan, kalau PLTS yang direncanakan itu bagi warga ngartotirto kususnya warga sekitar ngasinan fungsionalnya tidak ada, tetapi kalau sampai pemerintah setempat menyetujui berarti menyengsarakan petani dan nelayan yang sudah 37 tahun jadi lahan kehidupan,” bebernya.

Hal senada juga disampaikan oleh Muslim salah satu nelayan Waduk Kedung Ombo wilayah Sumberlawang, menurutnya proyek PLTS akan membunuh nelayan dan masyarakat WKO karena mempengaruhi kualitas ikan dan penurunan produksi ikan.

“Iya karena akan mempengaruhi kualitas ikan yang ada di waduk kedung ombo dan membuat nilai jual ikan akan menurun, ini membunuh petani ikan dan proyek itu yang diuntungkan hanya satu pihak kami warga pribumi menderita,” jelasnya.

Selain itu penolakan terhadap proyek PLTS di Kedung Ombo saat dilakukan pertemuan mediasi dengan pihak terkait juga disampaikan oleh Mbah Dung salah satu petani ikan Waduk Kedung Ombo wilayah Ngasinan, menurutnya proyek tersebut tidak ada manfaatnya bagi masyarakat dan petani ikan di Ngasinan.

“Iya sudah dilihatkan peta lokasi proyek PLTS wilayah mana yang akan kena dampak, kami menolak tidak setuju,” ujarnya.

Terpisah, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati alias Mbak Yuni ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM terkait wacana proyek PLTS di Waduk Kedung Ombo pihaknya sudah mengetahui hal itu, akan tetapi saat sosialisasi ke masyarakat pihak pemerintah daerah tidak dilibatkan.

“Mungkin pihak PLTS mengajak pemda untuk sosialisasi bersama, yang mengerti masyarakat disanakan pemerintah daerah.
Mudah mudahan nanti kalau kita turut memberikan sosialisasi dan pemahaman masyarakat bisa diajak bersama,” kata mbak Yuni.

Kembali disinggung mengenai proyek PLTS di wilayah bupati Yuni membeberkan bahwa pihak pemerintah daerah sebelum telah bertemu dengan PLTS satu tahun lalu.

“Komunikasi dengan pemda ada satu tahun yang lalu, hanya masalah sosialisasi kami belum dikabari. Petanya itukan waduk sekitaran Ngargotirto, Ngargosari ya sebenernya tidak berdampak signifikan, karamba bisa dipindahkan ke tempat yang lain. Ya coba nanti saya komunikasikan dengan PLTS, karena sudah lama juga mereka tidak silahturahmi dengan Pemda juga, udah satu tahun lalu,” bebernya.

Bupati Yuni berharap jika proyek PLTS di WKO kembali dilakukan, pihak pemerintah daerah bisa diajak komunikasi.

“Ibu sudah tau lama tapi belum dikerjakan, ibu fikir kalau dikerjakan sosialisasi dan sebagainya kami diajak bicarakan jauh lebih enak sebenarnya, ya semoga kami bisa turut membantu,” ujarnya.

Huri Yanto

Exit mobile version