SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Research Group Sustainable Livestock Business and Production (RG SLBP), Fakultas Peternakan menggelar program pengabdian masyarakat di Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Kegiatan yang berlangsung pada Juni 2024 tersebut dilakukan dengan melakukan pelatihan dan pengembangan usaha olahan ikan lele menjadi produk nugget dan bakso ikan lele kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Makmur di Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Ketua Tim Pengabdian RG SLBP, Dr. Ayu Intan Sari sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, program pelatihan dikembangkan dengan metode yang lebih sederhana, yaitu sarasehan dan diskusi informal, dengan harapan masyarakat tidak terlalu berat dalam menerima materi pelatihan.
Dia menjelaskan, sharing pengalaman lebih efektif untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat untuk menjadi masyarakat yang mandiri kompetitif dan berdaya saing.
Dengan pertimbangan itulah, pelatihan tersebut menghadirkan narasumber pelaku usaha, Wiwien Lusiana, A.Md, seorang pemilik usaha “Dapur Umi” yang memproduksi produk olahan ikan.
Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh seluruh anggota KWT Ngudi Makmur yang berjumlah sekitar 15 orang, serta dihadiri oleh tim pengabdian RG SLBP. Selain Dr Ayu Intan Sari, tim RG SLBP yang hadir antara lain adalah Prof. Sutrisno Hadi, S.Pt.,M.Si.,P.hD, drh. Endang Tri Rahayu MP, Shanti Emawati, S.Pt.,MP, serta Ratih Dewanti, S.Pt.,MP.
Hadir pula perwakilan dari pemerintah Kelurahan Joglo, serta perwakilan dari Dinas Pertanian, yang selama ini menjadi tim pendamping dari KWT Ngudi Makmur.
Pelatihan tersebut berlangsung dinamis, dan seluruh peserta tampak sangat antusias mengikutinya. Apalagi pelatihan tersebut dilanjutkan dengan praktik membuat nugget dan bakso ikan lele. Salah satu tahapan yang cukup sulit dan menantang bagi peserta adalah men-fillet atau memisahkan daging dari duri ikan lele.
Pelatihan tersebut tidak sekadar transfer knowledge saja. Untuk mendukung keberhasilan dan keberlanjutan usaha olahan ikan lele itu, diberikan pula bantuan sejumlah peralatan penunjang produksi, yakni freezer, chopper (penggiling daging), loyang, serta bahan baku produksi.
“Melalui program pengabdian ini, kami berharap terjadi optimalisasi peran anggota Kelompok Wanita Tani dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, baik dalam penyediaan alternatif olahan pangan yang bergizi maupun dalam meningkatkan usaha yang dapat menjadi sumber pendapatan keluarga,” pungkas Dr. Ayu Intan Sari. [Redaksi]