Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Seru! Umuka Gandeng Tular Nalar Mafindo Bekali Mahasiswa Literasi Digital Jelang Pilkada, Pertama dari 400 Kelas Se-Indonesia

Komisioner Bidang Perencanaan dan Data Informasi KPU Karanganyar, Devid Wahyuningtyas, memberikan sambutan dalam Sekolah Kebangsaan di kampus Umuka, Rabu (3/7/2024). Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –Seratusan mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka) mengikuti kelas “Sekolah Kebangsaan” di Aula Kampus 1 Umuka, Rabu (3/7/2024). Sekolah Kebangsaan digelar untuk mendorong budaya berpikir kritis di kalangan anak muda menjelang Pilkada serentak di Indonesia. Sekolah Kebangsaan di Umuka adalah yang pertama dari 400 kelas Tular Nalar yang digelar dari Sabang sampai Merauke.

Kelas Sekolah Kebangsaan di Umuka terselenggara atas kerja sama Prodi Ilmu Komunikasi dengan Program Tular Nalar Mafindo. Kegiatan berlangsung seru, diiringi dengan games-games yang berkaitan dengan konteks Pemilu dan distorsi informasi yang menyertainya. Dalam kelas ini peserta belajar tentang materi pemilu dan cara mengindra hoaks.

“Penyampaian materi dilakukan dengan ringan dan asyik. Dengan metode penyampaian materi melalui diskusi kelompok, dengan 4 segmen diskusi terkait Pemilu, Demokrasi, pengindraan hoaks dan sanksi pelanggaran Pemilu,” ujar Kaprodi Ilmu Komunikasi Umuka, Romi Iriandi Putra. Dengan demikian, sambung Romy, peserta kelas ini diharapkan lebih tangguh menghadapi hoaks menjelang Pilkada serentak 2024.

Sementara itu Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Umuka, Dr Diwi Acita Irawati menegaskan, saat ini jumlah pemilih muda sangat besar. “Sedangkan Pemilu digelar untuk meningkatkan masa depan kebangsaan kita. Sehingga acara seperti ini sangat penting,” tandasnya.

Mahasiswi Umuka mengikuti kelas Sekolah Kebangsaan yang diwarnai games-games yang seru.

Komisioner Divisi Perencanaan dan Data Informasi KPU Karanganyar, Devid Wahyuningtyas, yang turut hadir memberikan sambutan mengaku terkesan dengan kegiatan Sekolah Kebangsaan di Umuka. “Waktu pertamak kali masuk saya pikir wahhh…. memang ini kegiatan yang luar biasa,” kaya Devid. Apalagi, tambah Devid, Indonesia tahun 2024 punya dua agenda Pemilu.

Ketua Pelaksana Sekolah Kebangsaan di Umuka, Mahesa Maulana menyatakan, dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak masyarakat paham mengenai perbedaan hoaks dengan fakta, sehingga tidak akan mudah tertipu dengan informasi palsu yang banyak berseliweran, terutama di internet dan media sosial.

“Harapan ke depannya untuk teman yaitu semoga peserta dapat berpikir kritis berdasarkan fakta yang ada, dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks. Dan ke kedepannya ilmu ini tidak hanya berhenti di peserta tapi dapat ditularkan kepada orang-orang sekitarnya. Semoga bermanfaat,” harap dosen muda Ilmu Komunikasi Umuka ini.

Salah seorang peserta, Henry, mahasiswa Ilmu Komunikasi Umuka semester 2 menyatakan sangat senang mengikuti kegiatan ini. “Kelas Tular Nalar seru. Bisa ketemu banyak teman dan kakak tingkat,” ungkapnya.

Program Tular Nalar digelar dengan metode micro teaching, dilengkapi portal pembelajaran online yang bertujuan untuk membantu publik dalam mengidentifikasi hoaks melalui literasi media dan pemikiran krisis. Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Mafindo bersama Love Frankie dan didukung oleh Google.org.

Anas SA

 

Exit mobile version