Beranda Umum Nasional Sudirman Said Masuk, Seleksi Capim KPK Makin Kompetitif dan Berkualitas

Sudirman Said Masuk, Seleksi Capim KPK Makin Kompetitif dan Berkualitas

Sudirman Said, saat ditemui di Sekretariat Perubahan, Brawijaya, Jakarta Selatan, pada Rabu (18/10/2023) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Masuknya Sudirman Said dalam seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memberikan warna yang berbeda dan kompetisi yang semakin ketat.

Menurut eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap,  dengan masuknya nama mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu, seleksi capim KPK tak lagi diikuti kandidat yang itu-itu saja.

“Yang ikut bukan dia lagi, dia lagi, atau sosok yang belum dikenal publik,” kata Yudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/7/2024).

Mantan ketua Wadah Pegawai KPK itu menilai latar belakang Sudirman Said sebagai menteri dan aktivis antikorupsi akan menjadi nilai plus dalam seleksi.  Pengalaman Sudirman, menurut Yudi, akan membantunya pada saat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang korupsi.

Tidak hanya itu, menurut dia, Sudirman Said memiliki nilai tambah karena pernah membongkar kasus ‘Papa Minta Saham’.

“Sosok Sudirman Said tidak asing dalam konstelasi pemberantasan korupsi pada awal reformasi,” ujarnya.

Papa Minta Saham merupakan sebutan untuk skandal permintaan saham dari eks Ketua DPR RI Setya Novanto kepada petinggi Freeport Indonesia. Sudirman membongkar kasus itu dengan menyerahkan rekaman suara permintaan saham oleh Setya itu ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Baca Juga :  Apes, Sudah Jadi Tersangka Upal, Dosen UIN Makassar, Andi Ibrahim Gagal Nyalon Pilkada  2024Apes, Sudah Jadi Tersangka Upal, Dosen UIN Makassar, Andi Ibrahim Gagal Nyalon Pilkada  2024

MKD kemudian memberikan sanksi kepada Setya Novanto berupa pemberhentian sebagai Ketua DPR. Akan tetapi, secara hukum kasus ini mengendap di Kejaksaan Agung.

Sudirman Said juga terlibat dalam Masyarakat Transparansi Indonesia bersama tokoh-tokoh antikorupsi pada saat itu. Jadi, kata Yudi Purnomo, kalau Sudirman Said ikut turun gunung terlibat dalam seleksi capim KPK, maka akan meningkatkan level kompetensi, kualitas, dan tentu saja integritasnya.

“Namun sekali lagi ini adalah seleksi bukan pengangkatan, di mana tentu pansel yang turut menentukan. Bahkan nanti ketika 10 besar pun masih ada DPR yang akan memilih,” ucapnya.

Pansel Capim dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah menutup masa pendaftaran pada Senin malam kemarin. Total, terdapat 525 orang yang mendaftar dengan rincian 318 orang sebagai capim dan 207 sebagai Dewas.

Selain Sudirman Said, sejumlah nama beken lainnya juga ikut mendaftar. Diantaranya adalah 5 mantan pegawai KPK yang terusir karena dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Mereka adalah: Giri Suprapdiono, Hotman Tambunan, Herry Muryanto, dan Airien Marttanti Koesniar.

Baca Juga :  Kenaikan PPN jadi 12% Dinilai Bisa Sengsarakan Petani Kecil dan Hambat Swasembada Pangan

Kejaksaan Agung juga mengirimkan lima calon untuk mengikuti seleksi. Mereka adalah: Pelaksana Tugas (Plt) Deputi III Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenpolhulkam) Sugeng Purnomo; Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Sesjampidsus) Andi Herman; Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Harli Siregar; Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ketut Sumedana; dan Mantan Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto.

www.tempo.co