BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menginjak acara pemutaran dan diskusi film di hari ke-2 Festival Literasinema 2024, Yayasan Tumpi Indonesia bekerja sama dengan Perpustakaan Desa (Perpusdes) Omah Bukuku Banyuanyar akan menghadirkan sutradara film AUM! Bambang Ipoenk Kontoro Murti untuk berbagi pengalamannya terkait proses kreatif produksi film.
Dalam acara yang akan berlangsung pada Sabtu (20/7/2024) di IKM Kampus Kopi, Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Ipoenk akan menyajikan empat karyanya yang berjudul AUM, Ayo Main, Amarta, dan Pageblug. Acara akan dimulai pukul 19.30 WIB sampai selesai.
Bambang “Ipoenk” K.M sendiri mulai bergelut di dunia video eksperimental pada tahun 2001 dan membuat proyek video pribadinya yang diberi nama “videorobber”. Ia merilis dua kompilasi video (videorobber #1/2007, videorobber #2/2011) dan berpartisipasi dalam pameran seni internasional.
Menurut pengakuan Ipoenk, beberapa karya film pendeknya telah ditampilkan di berbagai festival, baik lokal maupun internasional. Ia memulai debut film panjangnya berjudul Aum! pada tahun 2021. Kemudian ia juga menyutradarai film Klub Kecanduan Mantan (2023), The Aces (2023) dan sebagai Co-Producer di film Dua Hati Biru (2024).
“Film AUM! yang akan diputar di acara ini merupakan produksi Lajar Tantjap Film bekerja sama dengan Bioskop Online. Film ini bercerita tentang sekelompok anak muda yang memperjuangkan kebebasan bersuara menjelang Reformasi 1998 yang penuh risiko di bawah pengawasan ketat penguasa,” kata Ipoenk, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Produser Film AUM, Damar Ardi menjelaskan, film AUM! pernah mendapatkan penghargaan Honorary Mention in Directing – Indonesian Screen Awards – Jogja-NETPAC Asian Film Festival 202, selanjutnya Best Cinematography – Indonesian Screen Awards – Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021 dan mendapatkan 7 Nominasi pada Piala Maya 2021.
Sementara itu, Direktur Festival Literasinema 2024 Joko Narimo mengungkapkan, acara kedua di Kecamatan Ampel itu akan lebih fokus pada bagaimana penonton nanti bisa belajar tentang proses kreatif dalam membuat karya film.
“Kita nanti bisa mengulik proses kreatif sutradara, mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksinya. Lebih dari itu, nanti bisa kita korek bersama rahasia-rahasia nara sumber terkait proses kreatifnya dalam mencari pendanaan untuk membiayai idenya dan pendistribusian karyanya,” kata Joko.
Ia menjelaskan, Festival Literasinema 2024 sendiri merupakan program layar tancap dan diskusi yang diselenggarakan Yayasan Tumpi Indonesia yang didukung oleh Program Dana Indonesiana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Gelaran acara ini akan berlangsung pada tanggal 16 Juli – 24 Agustus 2024 di 7 titik pemutaran di Kabupaten Boyolali dengan memanfaatkan ruang terbuka dan mengundang beberapa pegiat film sebagai pemantik diskusi bersama penonton.
Beberapa mitra penyelenggara sebagian besar adalah ruang pegiat literasi, pelaku budaya dan pemerintah di enam lokasi berbeda, antara lain Perpustakaan Desa (Perpusdes) Omah Bukuku (Kecamatan Ampel), Yayasan Magani Indonesia (Kecamatan Boyolali), Pemerintah Desa Garangan (Kecamatan Wonosamodro), Taman Baca Masyarakat/TBM Klungsu (Kecamatan Andong), TBM Panggon Sinau (Kecamatan Sambi), dan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Boyolali.
Festival Literasinema 2024 di Boyolali terlahir dari rumah baca Tumpi Readhouse yang sejak tahun 2012 lalu telah giat melakukan berbagai kegiatan literasi. Tumpi ingin memanfaatkan karya-karya film sebagai media literasi masyarakat. Suhamdani