Site icon JOGLOSEMAR NEWS

100-an Peserta Ikuti Sekolah Kebangsaan HMI-Tular Nalar, Seru dan Super Fun!

Peserta Kelas Sekolah Kebangsaan Tular-Nalar yang digelar HMI Cabang Surakarta bekerja sama dengan Program Tular Nalar Mafindo. Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM -Seratusan pelajar SMA dan sederajat yang tergabung dalam Forum OSIS Surakarta (Forista) mengikuti kelas “Sekolah Kebangsaan” dalam rangkaian program Tular Nalar, yang diselenggarakan di Aula Sekretariat Bersama Surakarta, Sabtu (3/8/2024). Kelas Sekolah Kebangsaan yang kali ini digelar HMI Cabang Surakarta, bertujuan mendorong budaya berfikir kritis di kalangan anak muda, terutama dalam menghadapi perhelatan Pilkada serentak pada tanggal 27 November 2024. HMI bermitra dengan Program Tular Nalar dari Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).

Dalam pelaksanaan Kelas Sekolah Kebangsaan ini, HMI Cabang Surakarta menggandeng Forista dan Bawaslu Surakarta. “Dengan demikian melalui kegiatan ini kami kita mengedukasi pemilih pemula sehingga dapat mewujudkan sikap kritis dan diharapkan dapat menyebarkan di lingkup sekolahnya masing-masing,” ujar Ketua Umum HMI Cabang Surakarta, Vito Vivaldi.

Vito menambahkan, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) memiliki peran penting dan strategis sebagai penggerak di lingkup sekolah. “Kelasnya banyak diwarnai games-games yang seru berkaitan dengan kepemiluan dan distorsi informasi. Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil yang dipandusatu fasilitator. Sehingga tercipta iklim diskusi aktif serta efektif yang mencerdaskan tentang materi Pemilu dan pengindraan hoaks,” Vito mengisahkan.

Suasana diskusi kelompok dalam Sekolah Kebangsaan.

Acara dibuka secara resmi oleh komisioner Bawaslu Kota Surakarta, Agus Sulistyo. Agus dalam sambutannya menyampaikan potensi kecurangan Pemilu merupakan ancaman besar terhadap kesatuan bangsa. “Hoaks juga memiliki dampak serupa, sehingga diperlukannya acara-acara seperti ini sehingga dapat mewujudkan Pemilu yang lebih berkualitas,” ujar Agus.

Hal senada disampaikan Ketua Pelaksana, Wiradrana Wasistha. “Pemuda memiliki peran penting dalam penggerak, terutama melihat kondisi sejarah yang selalu diisi oleh gerakan pemuda. Maka dari itu penting sekali membekali pemuda, terutama di tingkatan dini untuk dapat membedakaan hoaks dan fakta. Sehingga iklim demokrasi yang kondusif tanpa perpecahan dapat terus terlaksanam,” harap pemuda yang dikenal sebagai aktivis kepemudaan ini.

Salah satu peserta, Malif, yang juga Wakil Ketua OSIS SMAN 2 Surakarta  menyatakan acaranya sangat seru. “Menurutku acara ini super asik dan super fun, terus materinya menambah wawasanku,” ungkapnya.

Komisioner Bawaslu Surakarta, Agus Sulistyo, memberikan sambutan dalam Sekolah Kebangsaan Tular Nalar.

Tular Nalar, merupakan program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Mafindo dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Tular Nalar selain menyelenggarakan 500-an kelas literasi digital di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, juga muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui pemikiran kritis. Mulai dikembangkan bersama Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan Maarif Institite pada tahap awal, Tular Nalar mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voterspre-lansia, dan lansia.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Tular Nalar, bisa mengunjungi https://tularnalar.id . Adapun Mafindo adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000-an relawan. Mafindo memiliki 45 wilayah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Satyawatie

Exit mobile version