Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Terobosan Unik! Kelompok 124 KKN UNS Bekali Ibu-Ibu Wonosari Keterampilan Produksi Batik Shibori

Ibu-Ibu Desa Wonosari sedang mengikuti workshop pembuatan kain batik shibori.

KEBUMEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan yang selalu diadakan oleh berbagai perguruan tinggi Indonesia sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN yang dilakukan Universitas Sebelas Maret (UNS) adalah bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan terjun langsung ikut memberikan solusi dan terobosan baru untuk memecahkan permasalahan di daerah-daerah di Indonesia.

KKN UNS tahun ini menurunkan lebih dari 300 kelompok dengan penerjunan pengabdian di berbagai titik di kabupaten dan provinsi di Indonesia. Salah satu kabupaten yang diambangi adalah Kebumen. Kelompok 124 KKN UNS mengabdikan diri di Desa Wonosari, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen. Siaran pers Kelompok KKN UNS 124, Rabu (21/8/2024) menyebutkan kelompok tersebut melakukan terobosan pengembangan UMKM.

“Pada Hari Sabtu 27 Juli kami menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan batik shibori guna memaksimalkan potensi SDM dalam mengembangkan UMKM,” ujar Thio Faresha, Humas Kelompok 124 KKN UNS 2024. Thio menambahkan, acara itu dihadiri 35 peserta. “Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memasarkan pariwisata Desa Wonosari dengan menggabungkan keunikan dan kekayaan Desa Wonosari di dalam motif batiknya,” sambung Thio.

Program sosialisasi dan pelatihan ini merupakan salah satu program kerja utama dari sepuluh program kerja yang telah disusun dan disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan Desa Wonosari. “Kelompok KKN Tematik Universitasi Sebelas Maret (UNS) yang merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan mampu untuk menyelesaikan tantangan pengembangan UMKM dan skill SDM dalam mengelola dan menciptakan terobosan UMKM baru di bidang batik,” kata Thio.

Batik hasil sosialisasi dan pelatihan dari kelompok mahasiswa KKN UNS merupakan pelopor pertama motif batik di Desa Wonosari, yang nantinya akan menjadi batik khas Desa Wonosari. Kegiatan ini menyasar seluruh warga masyarakat, terutama yang tergabung dan aktif dalam PKK, untuk menjadi pionir utama yang menginisiasi pengembangan UMKM batik shibori.

 Kegiatan ini diawali dengan paparan sosialisasi pengertian batik dengan motif batik shibori oleh mahasiswa Tim KKN UNS. Dia memaparkan apa saja yang membedakan motif batik yang lain apabila dibandingkan dengan motif batik shibori. Sosialisasi dilanjutkan dengan  pengaplikasian teori dalam motif batik shibori dalam fashion dan juga potensi motif batik tersebut apabila dikembangkan dalam UMKM lokal khas Desa Wonosari.

Kegiatan lalu dilanjutkan dengan pelatihan praktik pembuatan batik shibori dengan media yang berbeda mulai dari taplak meja hingga baju dan kaos yang didampingi Kelompok Mahasiswa KKN UNS. Di sini, seluruh peserta pelatihan diberikan materi yang berbeda dan mengkreasikan pengaplikasian motif batik Shibori sesuai dengan gaya ikatan dan celupan yang diinginkan.

Peserta workshop batik shibori bersama mahasiswa Kelompok 12 KKN UNS.

Telah disiapkan pula tempat untuk mencelup, membuka ikatan, serta menjemur kain yang sudah jadi. Setelah mengikat dan mencelup, para peserta lalu menjemur hasil batik dan melepaskan ikatan yang dibubuhkan di tempat yang telah disediakan. “Barulah terlihat motif batik yang keluar layaknya cerminan keindahan Desa Wonosari dan potensi floranya,” ungkap Thio.

Antusiasme dari warga desa terpancar dari keaktifan dan juga proses dan hasil batik yang sangat diminati oleh para peserta pelatihan. Ketua PKK setempat, Muflikhah, mengungkapkan bahwa Desa Wonosari amat senang dan berterima kasih atas pelatihan yang dilakukan oleh Kelompok 124 KKN UNS. Dia menambahkan Desa Wonosari menjadi tergerak untuk mengadakan pembuatan batik kembali berbekal dengan ilmu yang telah diberikan mahasiswa KKN UNS. “Hasil pelatihan ini akan menjadi luaran UMKM lokal baru,” tandas Muflikhah.
Satyawatie

Exit mobile version