WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Otoritas kepolisian kabupaten Jateng tenggara lantas turun tangan soal tragedi Hari Pramuka 14 Agustus 2024 di Wuryantoro Wonogiri.
Untuk diketahui tragedi Hari Pramuka terjadi di halaman SMPN 1 Wuryantoro Wonogiri, Senin (14/8/2024). Saat dilaksanakan upacara Hari Pramuka, mendadak pohon yang telah terbakar dan mengering tumbang.
Naasnya pohon tumbang menimpa 19 pelajar yang menjadi peserta upacara.
Sebagian besar dari mereka menjadi korban luka. Sedikitnya 19 siswa tertimpa reruntuhan pohon, dari para korban tersebut sebanyak 13 orang mengalami luka ringan dan 3 orang menderita patah tulang serta 3 lainnya memar di kepala.
Tiga korban yang mengalami fraktur pada bahu di antaranya, Nabila siswa SMK Pancasila 10 Wuryantoro, Anjalika dan Rangga keduanya merupakan Siswa SMAN 1 Wuryantoro.
Sementara untuk 3 orang yang mengalami trauma di kepala adalah Nazwa siswa SMAN 1 Wuryantoro, Andika dan Farhat yang merupakan siswa SMK Gajah Mungkur Wuryantoro.
Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, melalui Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Ketika itu para siswa dari berbagai sekolah setingkat SMP dan SMA di Wuryantoro tengah berbaris menunggu pelaksanaan upacara Hari Pramuka yang dilaksakan di halaman SMPN 1 Wuryantoro.
“Pada saat itu dilaksanakan parade senam semaphore Pramuka dan para siswa menonton kegiatan tersebut, tiba-tiba sebuah pohon Sengon tumbang dan menimpa puluhan siswa yang sedang berbaris,” terang Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.
Menurut keterangan saksi di lokasi, pada saat itu cuaca cerah dan tidak ada angin, namun tiba-tiba pohon tersebut tumbang.
“Untuk saat ini keenam korban luka dirawat di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri untuk observasi dan menjalani perawatan,” ungkap Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.
Mendapati adanya informasi tersebut, Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, langsung menjenguk para korban yang saat ini tengah dirawat di RSUD Wonogiri.
Menanggapi kejadian tersebut, Polres Wonogiri mengimbau masyarakat ketika turun hujan dan angin kencang untuk tidak berlindung di dekat pohon atau baliho, lebih lebih di dekat pohon yang telah lapuk, karena berpotensi roboh terkena angin kencang.
Sementara itu ketika tidak terjadi hujan, diharapkan memangkas pepohonan dan ranting yang diperkirakan dapat tumbang terbawa angin.
Sementara berdasarkan penelusuran, pohon yang tumbang sebelumnya telah terbakar pada bagian batang bawah dekat akar. Kondisi kayu juga sudah mengering. Aris Arianto