Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Blusukan Di Kadipiro, Mbake Solo Dicurhati Seniman Ketoprak : Rp 90 Ribu Untuk Hidup Seminggu

Bakal Calon Walikota Solo, Diah Warih Anjari atau akrab disapa mbake Solo kembali aktif melakukan blusukan menemui warga untuk melakukan sosialisasi jelang keluarnya rekomendasi. Diah Warih mengunjungi Kampung Lemah Abang, Joglo-Solo. Tepatnya di RT 2 RW 19, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Minggu, (11/08/2024). Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Bakal Calon Walikota Solo, Diah Warih Anjari atau akrab disapa mbake Solo kembali aktif melakukan blusukan menemui warga untuk melakukan sosialisasi jelang keluarnya rekomendasi.

Minggu, (11/08/2024) Diah Warih mengunjungi Kampung Lemah Abang, Joglo-Solo. Tepatnya di RT 2 RW 19, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari.

Disana Diah Warih sempat memperkenalkan diri dan mengutarakan niatnya yang ingin maju menjadi Walikota Solo.

Perkenalan itupun disambut hangat oleh warga. Beberapa warga kemudian mengajukan pertanyaan kepada Diah. Salah satunya Niken, seniman ketoprak asal Solo.

Pada awalnya Niken mencurahkan isi hatinya terkait keadaannya saat ini sebagai seorang seniman ketoprak.

“Bayaran pemain ketoprak itu hanya Rp 90 ribu untuk hidup satu minggu. Saya kasihan teman-teman saya ada yang sengsara ada yang enak,” ungkapnya dihadapan mbake Solo itu.

Niken kemudian mengutarakan bahwa di era Gibran menjabat sebagai Walikota Solo hingga saat ini. Seniman ketoprak tidak mempunyai tempat yang layak untuk pentas.

Bakal Calon Walikota Solo, Diah Warih Anjari atau akrab disapa mbake Solo kembali aktif melakukan blusukan menemui warga untuk melakukan sosialisasi jelang keluarnya rekomendasi. Diah Warih mengunjungi Kampung Lemah Abang, Joglo-Solo. Tepatnya di RT 2 RW 19, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Minggu, (11/08/2024). Istimewa

“Di Solo tadinya dulu di Balekambang itu tempat ketoprak. Setelah direhab dan dibongkar. Terus ditaruh di Ngipang dibikinkan perumahan dari pak Jokowi. Katanya nanti kalau gedung itu sudah jadi mau ditempatkan disitu (Balekambang)
Kenyataannya setelah walikota mas Gibran itu direhab lagi gedung itu jadi. Malah ketopraknya itu ga boleh pentas disitu,” keluhnya.

Niken mengaku keluhan itu sudah disampaikan pimpinannya kepada Pemerintah Kota Solo.

“Pimpinan sudah bicara bagaimana caranya minta Balekambang bisa dibunyi ketoprak lagi. Minimal pentas disitu lagi. Sekarang ketoprakkan pentasnya nunut di Sriwedari. Tadinya disebelahnya sriwedari itu (Gedung Wayang Orang). Terus dipakai apa ga boleh pentas mundur lagi,” sambungnya.

Niken kemudian berharap Walikota Solo ke depan dapat membuatkan Gedung Ketoprak untuk pentas. Layaknya Gedung Wayang Orang (GWO) yang ada di kawasan Sriwedari.

“Minta dibuatkan kecil-kecilan penting bisa untuk pentas. Untuk menyerap penonton, karena penonton ketoprak itu padahal juga banyak,” tandasnya.

Dilain pihak, Diah Warih mengaku tidak akan tinggal diam mendapatkan curhatan dari seniman ketoprak tersebut. Diah menyatakan bahwa kesejahteraan seniman akan menjadi prioritas jika nantinya mendapatkan rekomendasi dan terpilih sebagai Walikota Solo.

“Itu menjadi prioritas dan akan kita bangun sebuah tempat. Dimana mereka ini bukan sebagai pemain ketoprak. Tapi mereka juga berproduktif dalam hal nguri-nguri budaya,” pungkasnya. Ando

Exit mobile version