Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Diskusi Buku “Ayam Jangan Mati di Lumbung Padi”: Menggali Peran Pustakawan dalam Literasi

istimewa

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Isu tentang kepustakawanan atau seputar literasi, boleh percaya boleh tidak, di tengah zaman digital sekarang ini dianggap kurang seksi ketimbang berita-berita netizen yang mudah viral dan menyedot banyak penggemar.

Padahal, isu kepustakawanan  keberadaannya sangat penting, terutama untuk mendorong literasi masyarakat agar menjadi lebih dewasa dan cerdas.

Di tengah kelangkaan mengenai kepustakawanan ini, Agung Hartono, seorang pustakawan dari ISI Yogyakarta yang lebih dikenal dengan nama Aha, berhasil menulis buku berjudul “Ayam Jangan Mati di Lumbung Padi: Sebuah Refleksi Kepustakawanan Lasa”.

Buku ini mengangkat kisah seorang pustakawan senior dari Yogyakarta, yang mampu menjadi teladan di dalam dunia kepustakawanan.

Launching dan diskusi mengenai buku ini, akan dilakukan secara daring pada Rabu (14/8/2024), pukul 09.00 – 12.00 WIB. Kepala UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta, Agustiawan, bersama Aha, menuturkan bahwa diskusi itu bertujuan untuk memperkuat peran perpustakaan di tengah masyarakat.

“Perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan adalah sumber daya yang bisa dimanfaatkan oleh pustakawan untuk berkarya dan menyebarkan ilmu kepustakawanan,” ujar Agustiawan, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Ia menambahkan bahwa sosok Lasa, pustakawan senior yang telah mencapai puncak karier sebagai pustakawan ahli utama, dapat menjadi panutan. Lasa dikenal aktif, kreatif, dan peduli pada isu-isu kepustakawanan, serta memaksimalkan potensinya dalam mengembangkan ilmu perpustakaan dan meningkatkan literasi masyarakat.

Selain Aha sebagai penulis, diskusi itu  juga akan menghadirkan Lasa dan Novy Diana Fauzie sebagai narasumber, dengan Heri Abi Burachman Hakim sebagai moderator. Suhamdani

Exit mobile version