Site icon JOGLOSEMAR NEWS

KKN UNS 174 Bersama BPBD Sragen Wujudkan Desa Padas sebagai Desa Tangguh Bencana

Ketua pelaksana kegiatan, Friska Ayu Sakhina saat memandu acara Sosialisasi dan Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Desa Padas, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen | Foto: Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 174 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen bersinergi membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).

Kegiatan itu ditempuh melalui program sosialisasi dan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Desa Padas, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.

Program tersebut merupakan bagian dari tema besar  “Mitigasi Kebencanaan”  yang diusung dalam program KKN periode Juli–Agustus 2024.

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada Senin (29/7/2024) di Balai Desa Padas, yang dihadiri oleh para perangkat desa, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen masyarakat.

Wakil dari BPBD Kabupaten Sragen, Danang Hermawan saat memberikan materi dalam acara Sosialisasi dan Pembentukan FPRB di Desa Padas, Kecamatan Tanon, Sragen | Foto: Istimewa

Kegiatan dipandu oleh Niken Retno Pambayun dan Rahmad Amirul Mustaqim, dari tim KKN UNS. Sosialisasi itu sediri bertujuan memberikan pemahaman kepada warga mengenai potensi bencana yang telah dan mungkin akan terjadi di masa mendatang, sehingga mereka dapat lebih waspada dan siap menghadapi bencana.

Selain sosialisasi, KKN 174 UNS juga memfasilitasi pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Desa Padas. Forum tersebut diharapkan dapat membangun kemandirian dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.

Dr. Sorja Koesuma, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 174, menjelaskan bahwa FPRB merupakan salah satu dari 20 parameter penting dalam pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana). “Jika sebuah desa sudah tangguh terhadap bencana, maka hal ini akan berdampak positif pada ketangguhan di tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Oleh karena itu, penguatan desa dalam menghadapi bencana menjadi sangat penting untuk ketangguhan bangsa Indonesia secara keseluruhan,” jelasnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

UNS, lanjutnya, berkomitmen untuk terus mendukung BNPB dan BPBD dalam pembentukan Desa Tangguh Bencana melalui program KKN Tematik Destana.

Sementara itu, Sekretaris Desa Padas yang mewakili Kepala Desa Suratmi, menyambut baik inisiatif dari mahasiswa KKN UNS tersebut.

“Alhamdulillah, adanya KKN dari Universitas Sebelas Maret telah membantu masyarakat Desa Padas, terutama dengan pembentukan FPRB. Semoga forum ini dapat berperan dalam mengurangi risiko bencana di Desa Padas. Kami berharap adanya kerjasama yang erat antara perangkat desa, masyarakat, dan pihak terkait dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengurangi risiko bencana di Desa Padas,” ujarnya.

Wakil dari BPBD Kabupaten Sragen, Danang Hermawan saat memberikan materi dalam acara Sosialisasi dan Pembentukan FPRB di Desa Padas, Kecamatan Tanon, Sragen | Foto: Istimewa

Ketua Pelaksana Sosialisasi Potensi Bencana, Friska Ayu Sakhina menambahkan, bahwa kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat Desa Padas dalam menghadapi bencana.

“Dengan adanya sosialisasi ini, kami berharap masyarakat dapat menjadi lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi bencana,” katanya.

Pembentukan FPRB yang dipimpin Andhika Brata Sujatmiko dan dibantu Sartono Damarjati dari MDMC, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan proaktif dalam mengurangi risiko bencana.

Proses pembentukan forum itu mencakup sosialisasi, pemilihan anggota, hingga penyusunan program kerja FPRB yang akan dilakukan di Desa Padas.

Ketua KKN 174 UNS, Sangaji Suryo Guritno dalam penutupannya, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan KKN, khususnya sosialisasi mengenai mitigasi kebencanaan.

“Kami berharap masyarakat Desa Padas dapat lebih memahami dan terlatih dalam menghadapi ancaman bencana, terutama banjir, yang sering terjadi di desa ini,” tutupnya. [Redaksi]

Exit mobile version