WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pada tanggal 14 Agustus setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pramuka singkatan dari Praja Muda Karana di Indonesia. Tanggal ini dipilih untuk mengenang tonggak penting dalam sejarah kepanduan di tanah air, yakni saat diresmikannya Gerakan Pramuka oleh Presiden Soekarno.
Proses Persatuan Gerakan Kepanduan
Sebelum terbentuknya Gerakan Pramuka seperti yang kita kenal sekarang, terdapat berbagai organisasi kepanduan yang berdiri sendiri-sendiri di Indonesia. Masing-masing organisasi memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda.
Pelopor gerakan kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders. Pada 1916, S.P Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di tanah air, tanpa campur tangan dari Belanda.
Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara. Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu.
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang untuk beraktivitas. Barulah pada September 1945 sejumlah tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia berkumpul untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta. Dari hasil kongres pada 27-29 September 1945 terbentuk Pandu Rakyat Indonesia.
Melihat potensi besar yang dimiliki oleh gerakan kepanduan dalam membina generasi muda, Presiden Soekarno kemudian menginisiasi upaya untuk menyatukan seluruh organisasi kepanduan menjadi satu wadah.
Pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mulai mengumpulkan tokoh-tokoh dari berbagai gerakan kepanduan di Indonesia. Tujuannya jelas, yaitu untuk membicarakan kemungkinan penyatuan seluruh gerakan kepanduan menjadi satu organisasi yang kuat dan terpadu. Setelah melalui berbagai diskusi dan pertimbangan, akhirnya pada tanggal 30 Juli 1961, para wakil organisasi kepanduan di Indonesia menyatakan ikrar untuk meleburkan diri ke dalam satu organisasi kepanduan yang bernama Gerakan Pramuka.
Puncak dari proses penyatuan ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Pada hari itu, Presiden Soekarno secara resmi meresmikan Gerakan Pramuka melalui Keppres Nomor 448 Tahun 1961. Peresmian ini ditandai dengan penyerahan panji-panji Gerakan Pramuka.
Kehadiran Gerakan Pramuka di Indonesia mendapat tempat penting di Indonesia bertolak pada ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960. Presiden Sukarno memberikan amanat kepada pimpinan pandu di Istana merdeka pada 9 Maret 1961. Amanat itu untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa.
Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang kita ketahui saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961. Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat setelah Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.
Dengan demikian, tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka dan diperingati setiap tahunnya sebagai hari lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia.
Makna Hari Pramuka
Peringatan Hari Pramuka bukan hanya sekadar seremonial belaka, namun memiliki makna yang sangat mendalam. Hari Pramuka menjadi momentum untuk:
– Menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa
Semangat persatuan yang menjadi dasar terbentuknya Gerakan Pramuka perlu terus dijaga dan dikembangkan.
– Meningkatkan kualitas generasi muda Pramuka diharapkan mampu mencetak generasi muda yang memiliki karakter yang kuat, mandiri, dan peduli terhadap sesama.
– Melestarikan nilai-nilai luhur bangsa Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kedisiplinan, dan kepedulian sosial perlu terus ditanamkan kepada generasi muda melalui kegiatan kepramukaan.
Dalam rangka memperingati Hari Pramuka, berbagai kegiatan positif biasanya diselenggarakan, seperti perkemahan, lomba, dan bakti sosial. Tujuannya adalah untuk memupuk semangat kepramukaan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Sehubungan dengan itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah menetapkan tema dan logo peringatan Hari Pramuka Nasional ke-63 Tahun 2024.
Ini sesuai dengan Surat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 104 Tahun 2024 tentang Tema dan Logo 63 Tahun Gerakan Pramuka.
Tema Hari Pramuka ke-63 Tahun 2024 adalah “Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”. Bersama tema ini dilansir Logo Hari Pramuka ke-63 Tahun 2024,
Unsur Logo 63 Tahun Gerakan Pramuka tersebut terdiri dari:
– Angka 6 dan angka 3 yang merupakan angka ulang tahun yang ke-63. Angka 6 hasil stilasi dari Kelopak Tunas, sementara angka 4 yang menopang Logogram Tunas menjadi satu kesatuan yang kokoh.
– Logotype “PRAMUKA” dengan warna dasar hitam.
– Tema “Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI” dengan warna dasar hitam.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka turut mewajibkan agar seluruh Kwartir Daerah untuk mensosialisasikan dan mempergunakan tema dan logo peringatan tersebut kepada seluruh anggota dan pemangku kepentingan Gerakan Pramuka di Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting, Gugus Depan, Satuan Karya Pramuka, Satuan Komunitas pramuka di seluruh rangkaian kegiatan Hari Pramuka Nasional ke-63 Tahun 2024.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan Anda tentang sejarah Hari Pramuka. Aris Arianto