SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tak butuh waktu lama bagi Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi beradaptasi di Kabupaten Sragen, Kapolres Sragen yang sebelumnya menjabat Kapolres Boyolali itu baru beberapa hari menjabat di Sragen langsung gas pol menggelar pertemuan dengan semua kalangan dan tak ketinggalan dengan awak media yang bertugas di kabupaten Sragen.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi kelahiran Medan tersebut, menjabat sebagai Kapolres Sragen sejak Selasa (16/7/2024) lalu.
Kini, AKBP Petrus telah rampung memetakan potensi kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang bisa saja terjadi di Bumi Sukowati.
Hal tersebut seperti disampaikannya saat menggelar acara silaturahmi bersama para wartawan.
Selain menyampaikan perjalanan karirnya, AKBP Petrus juga menuturkan berbagai hal selama masa jabatannya sebagai Kapolres dua pekan di Mapolres Sragen.
AKBP Petrus, menuturkan bahwa silaturahmi ini sangatklah penting dilaksanakan, karena dirinya merasa membutuhkan awak media untuk dapat bersinergi, memberitakan kegiatan baik yang dilaksanakan polri, dalam membangun hubungan silaturahmi dengan masyarakat.
Dengan demikian, Petrus bahkan tak akan segan-segan meneriima saran dan kritik dari seluruh awak media, kedepannya agar polri dapat mengikuti dinamika masyarakat.
“Masyarakat seperti apa, kami polri harus siap dengan perubahan tersebut, untuk memberikan kenyamanan sesuai denga tugas pokok polri, “ tuturnya saat berjumpa dengan awak media, Selasa (30/7/2024).
Disisi lain, AKBP Petrus menyebutkan salah satu potensi kerawanan yang perlu diantisipasi yakni dampak kekeringan.
Seperti diketahui bersama, Kabupaten Sragen adalah salah satu wilayah yang menjadi langganan krisis air bersih selama bulan kemarau.
“Ada beberapa desa di Sragen yang perlu asistensi (pendampingan), sehingga dampak kekeringan ini bisa diminimalisir,” jelasnya.
Selain itu, AKBP Petrus juga mengantisipasi masih tingginya angka kriminalitas di Kabupaten Sragen.
Yang tak kalah menjadi sorotan, yakni keberadaan berbagai perguruan silat yang ada di Kabupaten Sragen.
“Sragen ini merupakan pintu masuk perguruan silat dari pusat Madiun, kemudian di Ngawi, jadi perguruan silat ini sudah menjadi saudara. Tapi, apapun kegiatan masyarakat, akan tetap kami kawal dan amankan dari awal hingga akhir, termasuk agenda rutin masyarakat (seperti agenda perguruan silat),” tegasnya.
Tidak hanya itu, AKBP Petrus juga menyoroti gelaran Pilkada 2024 di Kabupaten Sragen yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
Menurutnya, perbedaan pilihan politik bukan hal yang justru menimbulkan perpecahan.
Namun, ia mengumpamakan layaknya pelangi, yang meski terdiri dari berbagai warna, malah terlihat lebih indah.
“Untuk itu kami juga mengajak seluruh masyarakat Sragen untuk selalu menjaga kondusivitas,” ujarnya.
Huri Yanto