SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sragen menggelar simulasi pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan melakukan latihan bersama penangan massa pendemo pendukung calon bupati. Kericuhan terjadi ketika masyarakat tak puas dengan hasil Pemilihan Bupati-Wakil Bupati dan menolak hasil Pilkada serentak.
Kejadian bermula, ketika sekelompok masyarakat yang mengaku merantau pulang ke Sragen untuk mencoblos di TPS 01 Tangsin. Mereka ditolak KPPS lantaran sudah lewat batas waktu pencoblosan.
Sempat adu mulut warga dengan petugas KPPS. Warga tersebut merasa hak-haknya berpolitik dikebiri dan menuding Pilkada curang.
Merasa tak puas dengan kerja penyelenggara pemilu, warga kemudian menuntut dilakukan pemilihan ulang. Namun tuntutan Pilkada ulang tak bisa terlaksana kemudian warga mengamuk nyaris membakar kantor KPU.
Kesigapan petugas Keamanan Polres Sragen akhirnya dapat menghalau massa. Meskipun sempat terjadi bentrok dengan massa unjuk rasa hingga terpaksa dibubarkan dengan gas air mata.
Itulah gambaran simulasi pengamanan tahapan Pilkada Kabupaten Sragen 2024 yang dilaksanakan Polres Sragen, di Lapangan Mapolres Sragen.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi pada JOGLOSEMARNEWS.COM usai menggelar latihan simulasi pengamanan Pilkada Sragen 2024 menyampaikan bahwa pihak Kepolisian Polrrs Sragen sudah siap.
“Simulasi sistem pengamanan kota yang kita laksanakan melibatkan sebanyak 400 personil. Simulasi sistem kota itu bertujuan untuk memberikan gambaran kepada seluruh personil dan potensi-potensi kerawanan di tiap tahapan-tahapan Pilkada yang dimungkinkan dapat terjadi dimulai dengan tahapan kampanye, bahkan bagaimana melakukan tindakan yang tepat jika sewaktu-waktu kondisi tidak baik,” kata AKBP Petrus Parningotan Silalahi Jumat (23/8/2024).
Dalam simulasi pengaman Pilkada 2024 juga dihadiri langsung bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Forkompinda, tokoh partai politik dan juga dan juga penyelengara pemilu baik KPU dan Bawaslu.
Selain itu pengamanan juga juga dilakukan kepada setiap Paslon Kepala Daerah. Baik dalam melaksanakan kampanye maupun dalam mengikuti tahapan Pilkada.
Hingga kondisi tidak memungkinkan polres Sragen menyiapkan 750 personil Polri dalam pengamanan Pilkada serentak 2024. Jumlah itu belum ditambah dari TNI dan pasukan BKO dari Brimob termasuk Stakeholder dari Satpol-PP, dan mitra lainnya.
“Tentu jika ekskalasi naik ke atas maka kita akan minta bantuan kepada satuan atas kita untuk menghadirkan pasukan Brimob dan kemudian untuk meminta bantuan kepada Kodam IV Diponegoro untuk dapat menggerakkan Batalyon dan teman-teman TNI yang ada di Kabupaten Sragen, kalau eskalasi semakin naik,” jelasnya.
Terpisah, bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengapresiasi sinergis Polri/TNI dan stakeholder dalam melakukan persiapan pengamanan Pilkades. Meskipun sudah diyakini siap dan cukup baik, Bupati tak menginginkan Pilkada terjadi gejolak, dan lebih mengutamakan Pilkada damai dan tetap menjaga Guyub Rukun.
“Apa yang disimulasikan hari ini walaupun kita sudah siap 100%, saya berharap tidak terjadi di Kabupaten Sragen. Dan dengan persiapan ini berarti kita menyongsong Pilkada dengan tenang, insya Allah,” jelasnya.
Bupati Yuni juga berharap Pilkada bisa berjalan lancar meskipun nantinya Calon yang berkontestasi tidak hanya satu Paslon.
“Harapannya mau kotak kosong mau ada kompetitornya pun tidak ada masalah, kita semua siap, yang penting Pilkada berjalan tertib dan lancar serta para kompetitor ini tidak menggunakan Sara selama kampanye berlangsung,” ujarnya.
Huri Yanto