WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berikut kami sampaikan update dugaan kasus keracunan SDN 2 Jatiroto Wonogiri.
Informasi yang dihimpun total ada 25 anak yang mengalami gejala mirip keracunan usai mengkonsumsi aneka jajanan.
Dari jumlah tersebut sebagian besar sudah masuk sekolah. Pada Jumat (9/8/2024), tinggal enam anak yang belum masuk sekolah.
“Enam itu terdiri atas tiga anak yang sebelumnya opname, dimana semuanya sudah pulang. Kemudian satu anak yang juga terindikasi keracunan berada di rumah karena orang tuanya menunggui kakaknya yang sebelumnya opname dan sudah pulang tersebut. Tapi keenam anak itu dalam kondisi terus membaik,” jelas Kepala SDN 2 Jatiroto Ria Sulistyono.
Selain itu semua anak yang sudah masuk sekolah sudah pulih normal.
Sejumlah anak mengaku membeli aneka jajanan pada Selasa (6/8/2024). Ada yang jajan minuman segar, ada pula yang membeli makanan kecil lainnya.
Yang pasti usai mengkonsumsi jajanan itu mereka mengeluh mual dan muntah. Di samping itu badan menjadi lemah.
Diwartakan sebelumnya, menurut Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek repetisi kejadian keracunan sangat jarang. Namun demikian hal itu menjadi keprihatinan bersama sekaligus kehati-hatian.
Khususnya kehati-hatian bagi pelaku usaha, bahwa harus dijamin dan dipastikan bahan-bahan yang akan disajikan sudah melalui proses yang baik. Jangan sampai ada barang yang expired atau menggunakan produk yang berbahaya.
“Ini menjadi koreksi bersama tetapi juga mohon dipahami (dugaan kasus keracunan di SDN 2 Jatiroto Wonogiri) ini murni 100% bukan kesengajaan. Maka sebagai ruang pembelajaran bersama ke depan harus berhati-hati, ke depan harus melakukan langkah-langkah yang lebih lebih terstruktur agar bisa meminimalisir bahkan menghilangkan kasus seperti itu,” ujar Bupati Jekek usai menghadiri sidang paripurna di gedung DPRD Wonogiri, Kamis (8/8/2024).
Pihaknya mengaku sudah mendapatkan laporan soal dugaan kasus keracunan di SDN 2 Jatiroto Wonogiri itu. Selanjutnya segera dilakukan pendampingan, diambil langkah-langkah medis.
“Yang perlu perlu dilakukan tadi ruang sosialisasi sosial terhadap pelaku-pelaku ekonomi yang ada di lingkungan sekolah. Tujuannya mereka paham terhadap bahan baku yang diolah menjadi jajanan itu apa, pastikan itu sehat. Nanti kami kerjasama dengan Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Mungkin langkah yang paling paling tepat dalam waktu dekat ini kita akan mengundang pelaku-pelaku ekonomi di lingkungan sekolah,” beber Bupati Jekek.
Untuk diketahui sedikitnya 25 siswa SDN 2 Jatiroto Wonogiri diduga mengalami keracunan. Ada indikasi kasus itu muncul setelah para siswa jajan di sekitar sekolah.
Hanya saja belum diketahui pasti jajanan pemicu dugaan keracunan 25 siswa SDN 2 Jatiroto Wonogiri tersebut. Aris Arianto