Beranda Daerah Wonogiri Apakah Terlambat Membuka Bisnis Es Teh Pinggir Jalan di Tengah Tren yang...

Apakah Terlambat Membuka Bisnis Es Teh Pinggir Jalan di Tengah Tren yang Semakin Menjamur?

Es teh
Segelas es teh manis menyegarkan. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah maraknya bisnis es teh pinggir jalan yang menjamur di berbagai kota, banyak orang bertanya-tanya apakah terlambat untuk terjun ke bisnis ini.

Fenomena ini terjadi karena tingginya minat masyarakat terhadap minuman segar dengan harga terjangkau, terutama di cuaca panas.

Namun, apakah masih menguntungkan untuk membuka bisnis es teh pinggir jalan di tengah persaingan yang ketat?

A. Keuntungan dan Tantangan

Bisnis es teh pinggir jalan memiliki beberapa keuntungan, seperti modal yang relatif kecil, potensi pasar yang luas, dan operasional yang sederhana. Namun, persaingan yang ketat menjadi tantangan utama. Menonjolkan diferensiasi, seperti variasi rasa, kemasan menarik, atau konsep unik, menjadi kunci untuk menarik perhatian konsumen.

B. Perhitungan Untung Rugi Bisnis Es Teh Pinggir Jalan

Untuk menentukan apakah bisnis ini masih layak, mari kita lakukan perhitungan sederhana mengenai potensi untung rugi bisnis es teh pinggir jalan:

1. Modal Awal:

Gerobak/stand sederhana: Rp 2.000.000
Peralatan (cooler box, teko, wadah es, gelas plastik, sendok): Rp 1.000.000
Bahan baku awal (teh, gula, es batu, plastik pembungkus): Rp 500.000
Total modal awal: Rp 3.500.000

Baca Juga :  Perantau Asal Wonogiri Ramai-Ramai Mudik Setelah Lebaran, Ini Alasannya

2. Biaya Operasional Harian:

Bahan baku (teh, gula, es batu, plastik pembungkus): Rp 150.000 per hari
Sewa tempat (jika ada): Rp 20.000 per hari
Gaji karyawan (opsional, jika dibantu orang lain): Rp 100.000 per hari
Total biaya operasional harian: Rp 270.000

3. Pendapatan Harian:

Harga jual es teh: Rp 5.000 per gelas
Penjualan rata-rata: 100 gelas per hari
Total pendapatan harian: Rp 500.000
Perhitungan Laba Rugi:

Laba kotor harian: Rp 500.000 (pendapatan) – Rp 270.000 (biaya operasional) = Rp 230.000
Laba bersih bulanan: Rp 230.000 x 30 hari = Rp 6.900.000

4. Pengembalian Modal:

Dengan laba bersih bulanan sekitar Rp 6.900.000, modal awal Rp 3.500.000 bisa kembali dalam waktu sekitar satu bulan.

Kesimpulan

Dari perhitungan di atas, bisnis es teh pinggir jalan masih memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan meski persaingan ketat. Kuncinya adalah inovasi, strategi pemasaran yang tepat, dan menjaga kualitas produk. Dengan modal yang relatif kecil dan potensi laba yang cepat, membuka bisnis es teh pinggir jalan tidak bisa dikatakan terlambat, namun memerlukan strategi dan diferensiasi yang kuat untuk tetap bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif. Aris Arianto