GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kekeringan yang semakin meluas di wilayah Gunungkidul, memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menambah alokasi bantuan air bersih menjadi 800 tangki atau setara dengan 4.000.000 liter.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengungkapkan bahwa sebelumnya alokasi air bersih yang diajukan melalui Biaya Tak Terduga (BTT) hanya sebanyak 600 tangki.
Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan air bersih dari beberapa kapanewon (kecamatan) serta prakiraan cuaca yang menunjukkan musim penghujan baru akan tiba pada dasarian ketiga Oktober 2024, BPBD memutuskan untuk menambah alokasi tersebut.
“Setelah rapat dengan tim anggaran dan Inspektorat serta memperhatikan permintaan dari beberapa kapanewon, kami memutuskan untuk memperbanyak alokasi dari 600 menjadi 800 tangki,” jelas Purwono, Jumat (30/8/2024).
Purwono menambahkan bahwa penyaluran tambahan alokasi air bersih ini diperkirakan akan mulai dilakukan pada minggu depan. Sementara itu, stok air bersih di BPBD masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga BTT tersebut turun.
Kepala Seksi Logistik BPBD Gunungkidul, Arief Prasetyo Nugroho, melaporkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan sebanyak 912 tangki atau 4.560.000 liter air bersih ke beberapa kapanewon, termasuk Nglipar, Purwosari, Panggang, Saptosari, Paliyan, Tepus, Karangmojo, Ponjong, Semanu, Rongkop, dan Girisubo. Saat ini, stok air bersih di BPBD tersisa 88 tangki.
Arief juga mengungkapkan bahwa stok air bersih di tingkat kapanewon belum didata ulang, namun beberapa kapanewon seperti Semanu, Ponjong, dan Nglipar dilaporkan sudah kehabisan stok.
“Kami akan menerima data terbaru tentang stok air bersih di kapanewon kemungkinan pada Senin atau Selasa mendatang. Kemungkinan besar, stok di banyak kapanewon sudah mulai menipis,” tandasnya.