YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 mengeluhkan adanya gangguan mengunggah e-Meterai dalam proses tersebut.
Mereka mengeluhkan kesulitan dalam membeli dan membubuhkan e-meterai pada dokumen persyaratan yang sedang mereka proses.
Melalui berbagai platform media sosial, para calon peserta ramai-ramai menyampaikan keluhan mereka.
Keluhan itu mereka sampaikan mulai dari website Peruri yang sulit diakses, proses pembayaran yang gagal, hingga e-meterai yang tidak terbaca oleh sistem pendaftaran.
Calon peserta beranggapan, Peruri belum siap menyediakan layanan e-meterai.
“Ironis, rakyat dituntut untuk go digital, sementara pemerintah sendiri masih kesulitan mengelola sistem digitalnya dengan baik,” ungkap Ose, seorang pendaftar CPNS asal DIY.
Bahkan diungkapkan Ose, banyak peserta yang sudah terpotong saldonya untuk membeli e-materai namun tidak ada kejelasan untuk status pembayaran. Ada juga yang sudah menerima bukti pembayaran tapi jumlah e-Materai yang dibeli tidak muncul.
“Pembayaran sudah dilakukan, tapi kuota e materai tetap saja 0, transaksi tidak dianggap sukses padahal saldo sudah terpotong,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ose, ada pula peserta yang telah melakukan pembubuhan, tapi gagal ketika didownload.
Sementara riwayat pembeliannya kosong, dan ketika dicek ulang statusnya sudah kadaluarsa.
Sebab itu, Ose berharap Panselnas CPNS bisa mengeluarkan solusi secepat mungkin agar masalah itu teratasi.
Selain itu Peruri juga mempercepat proses perbaikan agar para pendaftar bisa segera melengkapi berkas pendaftaran mengingat waktu yang semakin mepet.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Amin Purwani, tak memungkiri adanya kendala tersebut.
“Kami sudah menerima laporan dari satu pelamar terkait kesulitan dalam mendapatkan e-meterai,” ujar Amin.
Kepala BKD DIY, Amin Purwani, mengatakan sekarang pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan itu.
Dari informasi yang ia dapat, saat ini Peruri sedang top up ke reseller-reseller yang prosesnya mengantri, termasuk PT POS yang backendnya menggunakan Peruri masih dalam antrian.
“Bisa dicoba sore atau malam hari,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, sampai sekarang baru ada 1.000 pendaftar yang sudah mendaftar CPNS DIY dari sekitar 5.000 pendaftar yang telah membuat akun.
Amin menduga banyak pendaftar yang belum melengkapi pendaftaran dimungkinkan karena persoalan e-materai itu.
“Mungkin salah satu kendalanya tidak submit itu karena materai, tapi kami sudah koordinasi dengan instansi terkait,” pungkasnya.