Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ini Gejala-gejala PDIP Bakal Dukung Pemerintahan Prabowo,  Selamat Datang Negeri Tanpa Oposisi?

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah tiba di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng, Jakarta pada Rabu (24/7/2019) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Indonesia “naga-naganya” bakal menjadi negara hegemonik, alias negara yang tidak memiliki oposisi meski memiliki banyak partai.

Gejala ini mulai tampak samar-samar dengan melihat sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang sampai sejauh ini belum menentukan sikapnya, mau tegas menjadi oposisi atau mengekor partai lainnya dengan ramai-ramai menjadi koalisi pemerintah?

Namun gejala-gejala terseut menunjukkan sinyal bahwa partai banteng moncong putih tersebut bakal mendukung pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Hal itu bisa disimak dari ucapan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Said Abdullah. Dia  mengatakan bahwa partainya bisa saja bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.

Menurut Said, PDIP akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto jika memiliki kesamaan visi dan misi. Said mengatakan PDIP akan menentukan sikapnya pada waktu yang tepat.

“PDIP harus melihat bagaimana nasib bangsa dalam lima tahun ke depan di bawah kepemimpinan Pak Prabowo.” ujar Said, Jumat (13/9/2024).

 

  1. Visi Misi

Said mengatakan bila terdapat kesamaan visi dan misi, tanpa bergabung dalam pemerintahan pun, PDIP akan mendukung keberlanjutan jalannya pemerintahan. “PDIP dengan sendirinya, tidak harus masuk kabinet pasti akan mendukung,” kata dia.

Said mengatakan, PDIP akan mendukung pemerintahan Prabowo jika memiliki kesamaan visi dan misi. Partainya, lanjut Said, akan menentukan sikapnya pada waktu yang tepat. “Intinya, pokoknya, bagi kami keselamatan bangsa dan kemakmuran rakyat adalah harga mati.”

  1. Apresiasi wacana kabinet zaken

Said juga mengapresiasi wacana dari Partai Gerindra yang menyebut bahwa kabinet Prabowo akan diisi oleh kalangan profesional alias kabinet zaken. Namun, menurutnya, hal itu tak berarti bahwa menteri dari kalangan partai politik bukan merupakan sosok profesional. Karena, kata Said, beberapa menteri dari partai politik yang saat ini menjabat juga merupakan profesional.

“Katakanlah Agus Gumiwang, katakanlah Airlangga Hartarto. Itu semua adalah orang-orang yang profesional di bidangnya. Ada Azwar Anas, itu kan profesional,” katanya.

  1. Jumlah menteri

Di samping itu, menurut Said, Prabowo pun akan lebih tahu kebutuhan jumlah menteri yang nantinya akan ada di kabinet pemerintahan selanjutnya. Namun, Ketua Badan Anggaran DPR RI itu pun memastikan bahwa para legislator nantinya akan selalu mengawasi kinerja para menteri.

“Kan berkala per tiga bulanan para menteri rapat kerja dengan DPR. Dari situ akan kelihatan,” kata dia.

  1. Pertemuan Prabowo dan Megawati

Sebelumnya Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto akan terlaksana.

“Ya, akan (ada pertemuan). Insya Allah,” kata Puan di kompleks Gedung DPR, Selasa  (10/9/2024).

Puan enggan merinci kapan dan apa yang akan dibahas dalam pertemuan antara dua ketua umum partai politik tersebut.

Sementara itu Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan tak menutup kemungkinan akan ada pembicaraan ihwal bergabungnya PDIP dan Gerindra dalam satu koalisi.

“Ditunggu saja,” kata Muzani.

Exit mobile version