![2210 - mayat lagi](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2024/09/2210-mayat-lagi.jpg?resize=640%2C359&ssl=1)
BEKASI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri penyebab meninggalnya 7 remaja di Kali Bekasi, Jatiasih, Bekasi mulai sedikit terkuak. Diduga, tujuh remaja tersebut nekat terjun ke sungai karena menghindari patroli Polisi.
Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto setelah meninjau lokasi penemuan jasad 7 korban di dekat perumahan Pondok Gede Permai, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024).
Menurut penjelasannya, pada Minggu (22/9/2024) dini hari sejumlah polisi melakukan patroli. Kemudian sekira pukul 03.00 WIB, polisi yang melakukan patroli tiba di sekitar lokasi kejadian.
Petugas patroli melihat sejumlah remaja berkumpul di pinggir jalan dan segera menghampiri mereka.
Polisi bermaksud menegur para remaja tersebut karena nongkrong hingga dini hari dan bisa berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.
Tindakan polisi tersebut membuat kawanan remaja itu panik. Mereka melarikan diri dan menceburkan diri ke sungai.
“Mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan ada patroli yang lewat atau yang menegur, menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh rekan-rekan,” kata Karyoto, Minggu (22/9/2024).
Kemudian, warga menemukan tujuh jenazah remaja pria mengapung di sungai Minggu pagi sekira pukul 06.00-08.00 WIB.
Karyoto menjelaskan 7 remaja tersebut diketahui rata-rata masih berusia di bawah 18 tahun. Namun, ada juga yang sudah berusia di atas 18 tahun.
Hanya saja pihaknya belum dapat memastikan secara pasti identitas ke tujuh jenazah tersebut.
“Memang secara identifikasi kami belum temukan semua, tapi dari pengakuan rekan-rekannya akan bisa terungkap siapakah yang meninggal sedang dikonfirmasi oleh keluarganya,” kata.
Karyoto mengungkapkan ke depannya pihaknya akan melibatkan Propam Mabes Polri dan Kompolnas.
“Kami akan melihat bahwa kalau memang ada nanti kelalaian dari siapa pihak siapa, kami akan minta pertanggung jawaban,” katanya.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdan menambahkan, berdasarkan informasi dari warga, para korban tewas adalah para pemuda yang berpotensi melakukan tawuran.
“Informasi dari warga karena tawuran, tapi perlu kami konfirmasi juga dugaan itu, dan kami belum bisa pastikan,” imbuh Dani.
Dani menjelaskan pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari tewasnya tujuh jenazah tersebut.
Hanya saja pihaknya baru dapat memastikan kondisi jenazah tidak ditemukan bekas luka.
“Kalau kondisi jenazah tidak ada bekas luka,” jelasnya.
Dani mengungkapkan selanjutnya pihaknya tengah menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Selanjutnya jenazah masih diperiksa di RS Polri guna keperluan penyelidikan lebih lanjut, terkhusus juga identitas para jenazah,” kata Dani.
Sebelumnya diberitakan, tujuh mayat ditemukan mengapung di Kali Bekasi.
Awalnya, seorang warga, Suci (42), mencari-cari kucing peliharannya.
Sekitar pukul 05.30 WIB, Suci tiba di tepi sungai dan melihat sesuatu mengapung di air.
Suci mengira benda tersebut adalah gulungan kasur yang dibuang ke sungai.
Namun ketika memperhatikan lebih teliti, Suci menduga benda mengambang itu adalah jenazah manusia.
“Saya minta tolong warga, pas dicek ada tangannya, rupanya jenazah manusia,” kata Suci, Minggu (22/9/2024).
Warga kemudian melaporkan temuan ini ke polisi.
Seentara itu, Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso membenarkan ketujuh mayat berjenis kelamin laki-laki.
“Betul tujuh orang, laki-laki semua,” kata Priadi.
Dia menuturkan kondisi jasad belum membusuk hanya saja beberapa bagin tubuhnya sudah membengkak.
“Belum (busuk), hanya sebagian wajah korban sudah mulai membengkak,” urainya.
Proses identifikasi masih dilakukan pihak kepolisian hingga kini identitas ketujuh korban masih belum diketahui.