Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Untuk Pertama Kalinya, Desa Karangpelem Merayakan Hari Jadinya yang ke-103 Setelah Berhasil Menelusuri Sejarah Panjang Desa

Desa Karangpelem merayakan hari jadinya yang ke-103 || dok Pemkab Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Setelah melalui proses penelitian mendalam sejak tahun 2023, desa yang terletak di selatan Kecamatan Kedawung ini akhirnya menetapkan tanggal 9 September 1921 sebagai hari kelahirannya. Keputusan ini diambil berdasarkan berbagai sumber, termasuk peta-peta kuno dan musyawarah dengan para sesepuh desa.

Perayaan hari jadi ke-103 Desa Karangpelem (9/9/2024) bukan sekadar perhelatan tahunan, melainkan sebuah upaya sadar untuk merawat warisan leluhur dan membangun identitas desa. Melalui proses penelusuran sejarah yang panjang dan melibatkan berbagai pihak, desa yang terletak di Kecamatan Kedawung, Sragen, ini berhasil mengungkap akar sejarahnya dan merayakannya dengan meriah.

Kirab budaya yang menjadi puncak acara menjadi saksi bisu atas kekayaan budaya Desa Karangpelem. Gunungan hasil bumi, klenting, dan tarian tradisional seperti Wireng Untup-untup bukan hanya sekadar pertunjukan, melainkan simbol dari kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Makna filosofis di balik setiap elemen dalam kirab tersebut mencerminkan nilai-nilai luhur yang masih relevan hingga kini.

Penemuan batu Yoni semakin memperkaya narasi sejarah Desa Karangpelem. Benda bersejarah ini mengindikasikan bahwa wilayah tersebut telah menjadi pusat peradaban sejak zaman dahulu. Rencananya, batu Yoni akan dijadikan bagian dari ekowisata yang menggabungkan unsur sejarah, budaya, dan alam.

“Perayaan hari jadi ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang masa depan,” ujar Suwarno, Kepala Desa Karangpelem. “Kami ingin menjadikan Desa Karangpelem sebagai desa wisata yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.”

Dampak dari perayaan hari jadi ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat desa, tetapi juga oleh sektor pariwisata Kabupaten Sragen. Peningkatan jumlah pengunjung selama acara menjadi bukti bahwa potensi wisata budaya Desa Karangpelem sangat menjanjikan.

Ke depan, Desa Karangpelem memiliki rencana besar untuk mengembangkan potensi wisatanya. Selain mengembangkan ekowisata berbasis sejarah, desa ini juga akan fokus pada pengembangan produk-produk UMKM berbasis budaya, seperti kerajinan tangan dan kuliner tradisional.

Kisah Desa Karangpelem menginspirasi kita untuk lebih menghargai warisan budaya bangsa. Dengan merawat dan melestarikan budaya, kita tidak hanya menjaga identitas diri, tetapi juga membuka peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Sumber: Pemkab Sragen

Exit mobile version