WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Anggaran terlalu banyak untuk pembangunan infrastruktur, sementara pembangunan sektor lainnya termasuk pembangunan manusia justru terabaikan.
Hal itu diungkapkan Cawabup Wonogiri Kristian Teguh Suryono baru baru ini. Pria yang akrab disapa Teguh itu menyebut anggaran pemerintah di Wonogiri terlalu banyak dihabiskan untuk infrastruktur.
Dia mengaku bisa mengatakan seperti itu pasalnya backgroundnya di anggota dewan sejak 2009 alias tiga periode. Sehingga tahu betul kondisinya.
Menurutnya, demokrasi di Wonogiri kurang berjalan baik. Salah satunya ia rasakan saat membahas APBD ketika menjadi anggota DPRD Wonogiri. Seharusnya APBD bisa dishare untuk menampung usulan masyarakat. Namun salama ini hal itu tidak berjalan.
“Itu salah satu yang membuat saya pengen maju di eksekutif. Tidak imbang antara pembangunan manusia dengan infrastruktur,” tandas Teguh.
Selama ini, kata Teguh, yang berjalan di Wonogiri hanya infrastruktur. Sementara itu sektor pertanian, peternakan, pembangunan manusia, tempat ibadah terabaikan. Sebab semua program yang bermuara di DPRD itu tidak berjalan dengan baik.
Jika ia dan pasangan bupatinya Tarso terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri, Teguh akan mengembalikan demokrasi di Wonogiri lebih humanis. Termasuk kegiatan pembahasan APBD di DPRD.
Program kembali ke rakyat, bottom up dari bawah ke atas, juga program langsung ke masyarakat. Misalnya program umrah ke takmir masjid, insentif tempat ibadah.
“Banyak sektor kecil tidak tersentuh, semua dihabiskan untuk infrastruktur. Sehingga tidak balance,” ujar Teguh.
Teguh berpandangan, jika semua program diplotkan sampai ke tingkat RT, maka akan ada pergerakan masif. Sehingga pemerataannya terlihat lantaran setiap RT memiliki kegiatan. Aris Arianto