Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Buntut Pernyataan Agus Fatchur Rahman, PNS Sragen Tuntut Segera Minta Maaf Secara Terbuka, Bahkan Spanduk Desakan Itu Bertebaran Dimana Mana

Buntut Pernyataan Agus Fatchurrahman, PNS Sragen Tuntut Segera Minta Maaf Secara Terbuka, Bahkan Spanduk Desakan Itu Bertebaran Dimana Mana

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen memanas, bahkan situasi ini mulai terjadi kritik dan tuntutan pada mantan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman. Diketahui baru-baru ini di Sragen muncul spanduk yang menuntut ketua tim pemenangan Sigit Pamungkas – Suroto segera meminta maaf pada ASN Sragen.

Bahkan pernyataan Agus Fatchur Rahman itu sempat diuplod di media sosial (Medsos) yang menyindir dan menyebutkan PNS terkait pindahnya kantor Pemkab terpadu.

Spanduk yang menuntut Agus Fatchur Rahman mantan Bupati Sragen untuk meminta maaf pada PNS bertebaran di sejumlah tempat. Setidaknya ada 10 lokasi yang berkaitan meminta Agus Fatchur Rahman minta maaf. Namun tidak jelas kelompok mana yang memasang spanduk tersebut.

Dan berikut ini titik-titik spanduk desakan untuk Agus Fatchur Rahman mantan bupati Sragen segera minta maaf ke PNS Sragen, lokasi pertama yakni dekat Pemda Sragen, Tempat Pemakaman SI. Sragen, totokan Selatan SMAN 1 Sragen, Pilangsari tempat futsalan, setelah batas kota Pilangsari, totokan makam mandeng, bangak tikungan, totokan perikanan ring road, warung ayu ring road, tikungan demakan Ngrampal.

Sementara itu, saat dikonfirmasi awak media Sragen, Agus Fatchur Rahman menanggapi perihal spanduk itu.

“Tadi pagi, saya dikirimi teman-teman. saya disuruh minta maaf ke ASN di kabupaten Sragen,” kata Agus Fatchur Rahman Senin (30/9/2024).

Pihaknya menerangkan perihal konteks bahasan. Menurutnya apakah PNS dipindah pemikirannya jadi pikirannya menjadi jernih, hatinya semakin berpihak kepada rakyat dan sebagainya. Namun dengan kantor yang saat ini berdiri, prestasi penanggulangan kemiskinan mampu diakui dunia.

“Artinya, dengan kantor elek-elekan, ora usah nganggo kantor anyar, PNS itu kalau bupati mampu mendorong inisiatif, kreasi inovasi, memberi kepercayaan penuh kepada mereka, kemudian Bupati memberi stimulan pikiran-pikiran, mereka itu mampu berdaya,” jelasnya.

Tetapi ketika sekarang justru lebih percaya kepada bangunan gedung itu akan memberikan efek pelayanan terbaik kepada rakyat.

“Saya merespon spanduk-spanduk saya disuruh minta maaf ke PNS. Kepada, ini tak garis bawahi, kepada para PNS, yang berpegang teguh pada asas dan fundamen netralitas PNS, Saya ucapkan selamat atas kekokohan Iman perjuangan hidup mereka. Tetapi, bagi para penghianat netralitas PNS saya sampaikan hari ini, moga-moga ada malaikat lewat, ASN penghianat netralitas, moga-moga dapat bendune saking gusti engkang kagungan gesang,” tegasnya.

Dia melihat beberapa oknum eselon dan yang lain-lain merasa lebih pintar memilihkan calon Bupati kepada rakyat. Itu tandanya ada pelanggaran netralitas. biarkan Rakyat Merdeka melakukan pilihan mereka masing-masing. Malah ada aturan PNS, tidak boleh main-main seperti itu.

“Kalau mulai geret-geret rakyat untuk melakukan pilihan kepada paslon tertentu, ya saya sampaikan Kesimpulan saya. Mereka itu sebenarnya bukan aparat pengabdi rakyat, tetapi mereka itu penghianat rakyat. Mereka itu bukan kebangsaan nalurinya, tetapi kebangsatan,” tegasnya.

Agus menuturkan harusnya minta maaf pada rakyat itu mereka, para PNS yang tidak netral. Dia juga menyinggung yang menaikkan TPP PNS cukup tinggi pada saat dirinya menjabat bupati.

“Itu inisiatif kita. TPP mu tak unggahke, syarate siji tok, belanana wong mlarat di Sragen, kalau Saya dengar anda TPP Anda naik tetapi anda menindas rakyat, tak gebuki tenan kowe. kowe sing tak gebuki. saya tidak main-main dengan komitmen seperti itu,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Hargiyanto saat dikonfirmasi terkait masalah pemasangan spanduk itu, belum mau menanggapi.

“Maaf mas ini masih repot mas,” ujarnya.

Huri Yanto

Exit mobile version