Beranda Daerah Wonogiri Mahasiswa KKN Prodi Pengelolaan Hutan UNS 2024 Gelar Pelatihan Pupuk Organik Cair...

Mahasiswa KKN Prodi Pengelolaan Hutan UNS 2024 Gelar Pelatihan Pupuk Organik Cair di Wonogiri

Mahasiswa KKN Prodi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian UNS tengah berfoto bersama dengan warga Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri | Foto: Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Mahasiswa KKN Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Prodi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian UNS Surakarta 2024 menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) di Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.

Ketua KKN MBKM UNS Surakarta, Fieza Azka Azkiya menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat desa mengatasi kesulitan dalam mengelola limbah pertanian dan peternakan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas agroforestry di empat dusun, yaitu Bangarum, Plalar, Grenjeng dan Dusun Tungkluk.

Sebagaimana diketahui, Desa Girimulyo dikenal memiliki potensi pertanian dengan produk unggulan seperti jahe yang diolah menjadi minuman serbuk serta kopi.

“Akan tetapi, limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut masih belum dimanfaatkan secara optimal,” papar Fieza Azka Azkiya seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Anggota KKN Prodi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian UNS, Ihsan Al Hadi sedang memberikan penjelasan mengenai pembuatan pupuk organik cair kepada warga Desa Girimulyo, Jatipurno, Wonogiri | Foto: Istimewa

Untuk menjawab permasalahan tersebut, jelas Fieza, mahasiswa KKN UNS berinisiatif memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair, yang merupakan solusi ramah lingkungan dalam mengelola limbah.

Lima Kelompok Tani Hutan (KTH) dari desa tersebut, yaitu KTH Karya Mulya, KTH Tani Asli 2, KTH Kali Genjeng, KTH Petani Kakao, dan KTH Ngudi Undaking Tani, ikut serta dalam pelatihan.

Baca Juga :  Buruh Digaji di Bawah UMK Tidak Protes Karena Tahu Kondisi Perusahaan, Alamat Perekonomian Masih Tidak Baik baik Saja

Bahan baku pembuatan pupuk organik cair berasal dari limbah produksi seperti sampah organik dan kotoran ternak yang melimpah di desa tersebut. Proses pembuatan pupuk dilakukan melalui fermentasi bahan organik menggunakan campuran EM4 dan molase selama 30 hari.

Kelebihan pupuk organik cair, menurut para mahasiswa KKN, adalah kemampuannya untuk dengan mudah diserap oleh tanaman, menyediakan unsur hara secara cepat, serta tidak merusak tanah meski digunakan dalam jangka panjang.

Pupuk organik cair juga dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pupuk kimia, yang bisa mencemari lingkungan jika digunakan secara berlebihan.

Warga Desa Girimulyo, Jatipurno, Wonogiri tampak antusias mengikuti praktik pembuatan pupuk organik cair yang dipandu oleh mahasiswa KKN Prodi Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian UNS | Foto: Istimewa

Dalam pelatihan tersebut, para mahasiswa juga memperkenalkan alat dan bahan yang mudah ditemukan di sekitar, seperti galon, ember, pisau, dan gelas takar. Bahan fermentasi yang digunakan, seperti EM4 dan molase, juga dijelaskan cara penggunaannya kepada peserta.

Kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan, tidak hanya untuk mendukung pertanian lokal tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga ekosistem lokal. Kelompok KKN UNS berharap, penggunaan pupuk organik cair dapat membantu masyarakat dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.

Baca Juga :  Tingginya Surat Suara Tidak Sah dalam Pilkada Wonogiri 2024, 25 Ribu Setara DPT Satu Kecamatan

Sebagai informasi tim KKN MBKM UNS itu terdiri dari 10 personel yang masing-masing Fieza Azka Azkiya (Ketua), Raden Muhammad Hakim, Ihsan Al Hadi, Winady Surya Pratama, Septiadi Manarul Ikhwani, Poppy Ananda, Shabrina ‘azizah, Siti Zahra, Vadhila Arista Dewi, dan Veni Elisa Sefriyani.

Adapun bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL) Malihatun Nufus, S.Hut., M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Supriyadi, MP. [Redaksi]