Site icon JOGLOSEMAR NEWS

PEPARNAS XVII Membawa Berkah, Omzet Wedangan di Solo Melejit Hingga Rp 1.750.000/Hari

Wedangan atau angkringan yang berada di sekitar venue terselenggaranya PEPARNAS XVII ramai diserbu oleh para official PEPARNAS XVII. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Wedangan atau angkringan yang berada di sekitar venue terselenggaranya PEPARNAS XVII ramai diserbu oleh para official PEPARNAS XVII.

Salah satunya adalah wedangan milik Ngatiman yang berada di depan Stadion Sriwedari Solo.

Stadion bersejarah di Solo ini paling ramai diantara venue-venue lain karena menjadi tempat bertandingnya cabang olahraga para atletik PEPARNAS XVII.

Pada ajang ini, para atletik diikuti 658 atlet dari 35 kontingen atau menjadi yang terbanyak di antara cabor lainnya.

Salah satu ofisial yang rutin datang ke wedangan milik Ngatiman adalah Agus Susilo dari kontingen Jawa Timur.

Menurutnya wedangan ini menjadi tempat untuk melepas penat sekaligus momen bertemunya para ofisial dari puluhan kontingen dalam suasana yang lebih santai.

“Sangat membantu ofisial dari semua kontingen. Saya lihat tadi ada dari luar Jawa, Papua, ngopi-ngopi di sini. Cukup membantu kita untuk refreshing selesai berkegiatan,” kata Agus Susilo.

Wedangan menjadi tempat yang menarik karena harganya ramah di kantong. Biasanya, Agus bersama rekan-rekannya membicarakan strategi atlet hingga persiapan menuju hari berikutnya.

“Sejak event ini digelar sampai hari ini ke wedangan karena terbiasa. Sampai malam ngopi di sini koordinasi buat hari selanjutnya. Wedangan di sini harganya murah ramah di kantong, kopi ada yang Rp3.000, nasi kucing Rp3.000 sudah bikin kenyang,” paparnya.

Sementara itu menurut Ngatiman, jika pada hari-hari sebelumnya, Ngatiman mengantongi Rp 250 ribu, kini ia bisa mengantongi omzet Rp 1.750.000 saat pergelaran PEPARNAS XVII 2024 yang berlangsung setiap harinya.

“Ada gorengan, nasi kucing, kopi. Kalkulasi pendapatan tujuh kali lipat dari biasanya. Hasilnya positif sangat membantu pedagang seperti saya,” terang Ngatiman.

“Saya sering berjualan dalam event-event di Solo, dan baru kali ini diperbolehkan di kawasan Stadion Sriwedari. Hasilnya juga lebih bagus dari hari-hari biasa,” terangnya.

Selama perhelatan PEPARNAS XVII, Ngatiman berjualan sejak pagi pukul 07.00 hingga pukul 18.30 malam hari. Bahkan sebelum tutup, dagangan miliknya sering ludes diserbu pembeli yang kebanyakan dari ofisial kontingen dan masyarakat umum yang hadir langsung di lokasi.

Ngatiman berharap Solo dapat kembali menjadi tuan rumah PEPARNAS. Termasuk dalam hal dilibatkannya pedagang kecil di event berskala nasional serupa.

“Harapannya ada event nasional dan pedagang seperti saya dapat fasilitas untuk berjualan. Alhamdulillah senang lancar jualannya,” pungkas Ngatiman. Ando

Exit mobile version