Beranda Nasional Jogja Resah Banyak ASN yang Jomblo, Korpri Pemkot Yogyakarta Buka Program “Pados Jodho”,...

Resah Banyak ASN yang Jomblo, Korpri Pemkot Yogyakarta Buka Program “Pados Jodho”, Mau Ikut?

Ilustrasi | pixabay

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kalangan  Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Yogyakarta belakangan ini sedang resah. Keresahan tersebut terkait banyaknya SN yang belum berumah tangga, meski  dari segi usia terbilang sudah matang.

Keterlambatan para ASN pemkot Yogyakarta dalam berumah tangga tersebut, dipicu oleh kesibukan kerja yang menyita waktu mereka.  Sehingga, interaksi mereka dengan dunia luar menjadi sangat terbatas.

Keresahan itu pun ditangkap oleh pimpinan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Pemkot Yogya. Menangkap keresahan tersbeut, Korpri Pemkot Yogyakarta membuka semacam biro perjodohan, melalui agenda Pados Jodho.

Kegiatan tersebut, dinilai selaras dengan semangat Korpri, untuk memberikan kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh anggotanya.

Sekretaris Korpri Pemkot Yogyakarta, Dedi Budiono, mengatakan, kegiatan tersebut dapat diikuti seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Yogya, baik ASN, maupun non-ASN.

Menurutnya, berdasar hasil survei internal, pihaknya menemukan fakta, banyak pegawai yang belum menikah, atau berumah tangga, di usia yang cenderung sudah matang.

“Kebanyakan karena kesibukan. Pagi-pagi sudah berangkat kerja, pulang sore, kena macet di jalan, sampai rumah jam 17.00 sudah capek, terus tidur. Mereka tidak punya waktu untuk berinteraksi di luar ketugasan,” katanya, Kamis (10/10/24).

Namun, Dedi tidak bisa membeberkan angka rinci terkait pegawai Pemkot Yogya yang belum menikah, karena pengisian data kepegawaian berada di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca Juga :  Galian Septictank Runtuh di Sleman, Pekerja 55 Tahun Tewas  Tertimbun

Hanya saja, ia menyebut, sejak Korpi menyebarkan edaran mengenai gelaran Pados Jodho, pada Rabu (9/10/2024) lalu, sudah ratusan pegawai yang menyatakan siap ambil bagian.

“Ini baru pendataan awal, ada 140 yang mengisi. Artinya, ketika kita melakukan penjaringan, ada 140 pegawai yang mau ikut. Jumlahnya cukup tinggi. Mayoritas perempuan, sekitar 60 persen,” urainya.

“Nanti kami pantau lagi, sampai batas waktunya, tanggal 15 November 2024. Kita lihat, jumlah 140 pegawai itu, apakah berkurang, atau malah bertambah lagi peminatnya,” tambah Dedi.

Pria yang juga menjabat sebagai kepala BKPSDM Kota Yogya tersebut menandaskan, langkah ini merupakan sebuah ikhtiar untuk memberikan kesejahteraan lahir dan batin bagi anggota Korpri.

Selaras rencana, kegiatan Pados Jodho pun bakal diseremonialkan pada 30 November 2024 mendatang dengan menggandeng pihak ketiga yang berkompetan dalam bidang perjodohan.

“Tapi, itu masih kita godog lagi, kita bahas bareng pihak ketiga. Jangan sampai kegiatan ini malah berdampak pada psikologis teman-teman. Kita niatinya kan memudahkan,” katanya.

Meski demikian, Dedi tidak menampik, agenda semacam ini memang terbilang unik, dan sebatas pengetahuannya belum pernah digulirkan oleh Korpri di daerah-daerah lain.

Baca Juga :  Tim Voli Kalah, Pemuda Girimulyo, Kulonprogo Ngamuk dan Tusuk Dua Warga

Namun, ia menyadari, karena baru digelar untuk pertama kalinya, pihaknya pun bakal mengevaluasi efektivitasnya dalam memfasilitasi perjodohan antar pegawai.

“Memang, idealnya itu lingkupnya se-DIY, karena jodohnya belum tentu di kota. Tapi, ini baru awalan, nanti saya akan matur, siapa tahu ke depan yang mengadakan bisa dari Pemda DIY,” katanya.

“Sehingga, bisa melingkupi pemerintah kabupaten dan kota. Makanya, nanti kita evaluasi dulu, persentase keberhasilannya seperti apa, kemudian apakah memungkinkan diperluas,” imbuh Dedi.  

www.tribunnews.com

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.