Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Respati Tampung Usulan Pedagang Pasar Triwindu, Mulai dari Masalah Kuliner Hingga Fasilitas Toilet

Calon Wali Kota Solo nomer urut 2, Respati Ardi ditemani sang istri Venessa mengunjungi Pasar Triwindu yang terletak di kawasan Ngarsopuro, Keprabon, Solo. Respati dan istri berkunjung dengan mengenakan baju batik untuk memperingati Hari Batik Nasional, Rabu (2/10/2024). Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Calon Wali Kota Solo nomer urut 2, Respati Ardi ditemani sang istri Venessa mengunjungi Pasar Triwindu yang terletak di kawasan Ngarsopuro, Keprabon, Solo. Respati dan istri berkunjung dengan mengenakan baju batik untuk memperingati Hari Batik Nasional, Rabu (2/10/2024).

Saat turun dari mobil, terdapat rombongan Ibu-ibu PKK yang sedang mengunjungi Pasar Triwindu. “Wah lagi pada liburan ya Bu?” tanya Respati. “Iyaa ini Mas, piknik PKK. Ini calon Wali Kota Solo yang fotonya di baliho-baliho tadi kan?” pungkas Marni, salah satu rombongan PKK. Respati pun mengangguk dan sejumlah Ibu-ibu berebut meminta foto selfie.

Memasuki Pasar Triwindu, Respati diberi kalung identitas bertuliskan ‘visitor’ atau pengunjung oleh Nana, Ketua Paguyuban Pasar Triwindu. Respati bernostalgia dengan beberapa barang-barang antik yang dipajang para pedagang. Respati tak mau melewatkan momen untuk berfoto di beberapa spot terkenal.

“Permisi Ibu, maaf mengganggu jualannya. Saya Respati calon Wali Kota Solo. Mohon doa restu dan dukungannya nggih semoga bisa bermanfaat bagi warga dan masyarakat Kota Solo,” ujar Respati kepada Ratna. “Iya, Mas, saya doakan semoga bisa membawa Kota Solo lebih bagus lagi, lebih sejahtera lagi, rakyatnya lebih terjamin, dan semoga Kota Solo lebih maju lagi dan lagi,” sahut Ratna yang langsung diaminkan Respati.

Sambil berjalan menyusuri Pasar Triwindu. Nana memberi beberapa saran dan masukan kepada Respati. “Kalau dari kami hanya mengusulkan, jika nanti Pak Respati bisa menjadi Wali Kota Solo. Kami mohon untuk pengkajian ulang masalah kuliner di pasar ini. Agar beberapa UMKM makanan diperbolehkan berdagang di sekitar Pasar Triwindu. Lantaran larangan berdagang di area sekitar pasar menyulitkan beberapa pengunjung untuk mencari santapan. Nanti mungkin bisa diberi lahan sedikit di sisi utara maupun selatan. Supaya pengunjung yang terutama Bapak-bapak bisa menemani belanja istrinya sembari menikmati beberapa makanan khas Kota Solo,” ungkap Nana.

“Kemudian untuk fasilitas umum yang kami miliki sudah terlampau kurang memadai, lantaran sudah menahun tidak segera diperbaiki,” lanjut Nana. Mendengar isu Fasum berupa toilet yang kurang memadai, Respati bergegeas mencari toilet untuk meninjau secara langsung. Setelah menemukan toilet, Respati kemudian masuk dan meninjau serta memeriksa tiap sudutnya.

“Ini perlu dibenahi terutama masalah kebersihan toilet. Tempat wisata itu yang utama ya toilet harus bersih. Standarnya harus kita naikkan untuk fasilitasnya, menjadi kota wisata yang maju tentu harus dibarengi dengan fasilitas umum yang maju. Toilet mungkin tidak banyak dilihat, tapi menjadi fasilitas utama sebelum yang lain,” tandas Respati setelah meninjau toilet yang berada di lantai 1 Pasar Triwindu.

Usai berkeliling dan meninjau toilet, Respati bergeser ke samping Pasar Triwindu untuk meninjau sejumlah UMKM yang sedang berjualan baju batik. Respati turut menyapa para pedagang batik, berdiskusi ringan dan mendorong pemasaran melalui online lebih ditingkatkan. Prihatsari

Exit mobile version