Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Riding dengan Komunitas Vespa Keliling Solo, Respati: Balaikota Harus Nyaman untuk Anak Muda

Setelah menghadiri Opening Ceremony PEPARNAS XVII 2024 bersama Presiden Joko Widodo di Stadion Manahan, Solo, calon Wali Kota nomor urut 2, Respati Ardi menikmati suasana malam, mengendarai Vespa keliling (riding) Kota Solo bareng komunitas Penghobi Vespa Solo, Minggu malam (6/10/2024) malam. Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Setelah menghadiri Opening Ceremony PEPARNAS XVII 2024 bersama Presiden Joko Widodo di Stadion Manahan, Solo, calon Wali Kota nomor urut 2, Respati Ardi menikmati suasana malam, mengendarai Vespa keliling (riding) Kota Solo bareng komunitas Penghobi Vespa Solo, Minggu malam (6/10/2024) malam.

Kegiatan riding bersama 50-an penghobi Vespa tersebut dimulai dari parkiran Pura Mangkunegaran keluar gapura melintas di Jalan Ronggowarsito – Jalan Slamet Riyadi ke arah Gladak – Balaikota – mengitari Tugu Pemandengan – Jalan Paku Buwono (supit urang) – Jalan Dr Rajiman (Pasar Klewer) – Pasar Kadipolo – Bangjo Baron – Bangjo Sabar Motor – Jalan Dr Wahidin-Prapatan Gendengan-Jalan dr Moewardi-Kota Barat (fly over Manahan)-Jalan Adisucipto Bunderan Manahan – dan finish di Lokananta.

Koordinator Night Ride Bervespa, Anang mengatakan kegiatan riding Vespa tersebut merupakan aktivitas spontan untuk bersenang-senang setelah lelah berkegiatan bekerja selama satu minggu.

“Kegitan ini spontan, setelah lelahnya kegiatan dan pekerjaan satu minggu, di hari minggu ini, mari kita berkumpul night ride spontan dan lupakan beban-beban,” kata Anang setelah memarkirkan Vespa di Lokananta.

Para penghobi Vespa berharap nanti bisa bersinergi dengan Respati Ardi, jika mendapatkan amanat memimpin Kota Solo, menjabat wali kota Solo 2025-2030 mendatang.

“Harapannya teman-teman penghobi Vespa Solo ke depannya, kalau Mas Respati Wali Kota Solo, bisa lebih bersinergi dengan anak-anak Vespa,” ungkap Koordinator Night Ride Bervespa, Anang.

Respati Ardi berharap Kota Solo menjadi kota yang ramah untuk kendaraan roda dua, aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Vespanan nomor satu, pilihan nomor 2, harapannya Kota Solo itu ramah untuk para penghobi Vespa, ramah untuk roda dua, aman berkendaraan saat malam hari, aman dan nyaman,” kata Respati Ardi usai bersalaman dengan para penghobi Vespa.

Setelah memarkirkan Vespanya masing-masing, para penghobi Vespa tersebut, masuk ke dalam area terbuka di Lokananta, duduk di atas tanah melingkar, menikmati suasana malam sambil minum kopi, ngobrol dan sharing tentang dunia Vespa dan otomatif.

“Kita di sini semuanya menyayangi Kota Solo, dari berbagai daerah, berbagai profesi. Kota Solo harus kita jaga, senyaman mungkin. Kita butuh bantuan teman-teman untuk mengundang komunitas-komunitas lain. Kalau bisa tidak hanya Kota Solo, kita undang teman-teman lain untuk bisa meramaikan Solo,” kata Respati Ardi

Kepada para penghobi Vespa tersebut, Respati Ardi juga menyampaikan jika nantinya dia mendapatkan amanah untuk memimpin Kota Solo, Balaikota akan terbuka untuk umum, untuk kegiatan masyarakat.

Pernyataan tersebut mendapat tanggapan positif dari para penghobi Vespa, salah satunya Julian, yang turut dalam Night Ride Bervespa.

“Bikin Kota Solo harus nyaman buat semua anak muda, memfasilitasi teman-teman komunitas. Tadi Mas Ardi menyampaikan, nantinya Balaikota terbuka untuk umum, untuk berkegiatan. Kita manfaatkanlah fasilitas-fasilitas kota untuk kota juga untuk masyarakat,” kata Julian.

Dalam ngobrol santai tersebut ada juga yang mengusulkan adanya pendidikan non formal untuk kelas influencer atapun media sosial untuk anak muda.

“Saya berharap jika Mas Respati, jadi Walikota Solo, lebih dikencengi soal pendidikan influencer, karena itu lapangan pekerjaan tidak terbatas. Karena kalau kita berharap pada pekerjaan yang riil terbukti job fair itu yang datang banyak sekali,” kata Risky menjelaskan.

Komunitas Vespa juga sempat mengusulkan pada Respati untuk memperbanyak toilet umum/toilet portabel dan pemasangan CCTV di Kota Solo di sejumlah tempat yang lebih banyak.

“Muda Bervespa,” demikian penutup ngobrol dan ngopi santai yang diakhiri dengan foto bersama, sambil membawa cup gelas masing-masing peserta untuk dibuang di tempat sampah. Prihatsari

Exit mobile version