SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena menggelar puncak kegiatan literasi di Aula Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Yaqin Rejosari, Desa Donoyudan, Kalijambe, Sragen.
Aksi Literasi yang berlangsung pada Minggu (27/10/2024) tersebut menutup serangkaian kegiatan literasi yang telah dilaksanakan selama bulan Oktober, sekaligus menjadi momen yang menginspirasi para peserta, terutama anak-anak.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Donoyudan Poniman, Ketua Takmir Masjid Nurul Yaqin H. Suyamto, Ketua RT, tokoh masyarakat, serta 100 lebih anak-anak. Dalam sambutannya, Poniman menyampaikan apresiasinya atas peran Mata Pena dalam mendukung literasi di desa.
“Anak-anak di desa harus diarahkan pada budaya positif seperti literasi, agar mereka tidak salah pergaulan. Kami sangat mendukung keberadaan taman bacaan ini,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat hingga menarik perhatian berbagai pihak, termasuk media dan komunitas literasi. TBM Mata Pena bahkan terpilih sebagai salah satu komunitas penerima bantuan literasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Agustus 2024 lalu.
Rangkaian kegiatan literasi yang diinisiasi TBM Mata Pena sejak awal Oktober meliputi Diskusi Penggerak Literasi, Motivasi Literasi bagi Anak Muda, Pelatihan Menulis Cerita, dan Pelatihan Menulis Puisi.
Masing-masing kegiatan tersebut diisi oleh narasumber yang kompeten, seperti Sholihah, praktisi literasi muda, dan Hamdani MW, penulis dan wartawan, serta Djoko Sulaksono, dosen dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Pada Aksi Literasi kali ini, TBM Mata Pena mengumumkan lima pemenang untuk kategori menulis cerita dan puisi. Karya-karya terbaik tersebut berasal dari Yunita Prita Talsa Putri, Bilqis Faiha Rifda, Maysahla Garneta TW, Kahlista Safa Riski Salsa, Denova Putri Alyatin, Friska Dwi Rahmawati, Nusaibah Izzatul Musahibah, Zidni Ilma Nakliffa Hakikia, dan Giza Fitriananda Putri Edwin. Para pemenang menerima piagam dan uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi atas bakat dan kreativitas mereka.
Momen haru terjadi ketika Friska Dwi Rahmawati, pemenang pertama puisi, membacakan puisinya yang berjudul Ayahku. Friska, siswa kelas 4 MI Nurul Yaqin, dengan suara yang menggetarkan dan penuh emosi, berhasil membuat para tamu undangan terharu hingga meneteskan air mata.
Dukungan terhadap program literasi itu juga disampaikan oleh H. Suyamto, Ketua Takmir Masjid Nurul Yaqin, yang berharap kegiatan literasi tersebut dapat terus berkembang untuk mewujudkan masyarakat madani.
“Aksi Literasi ini adalah upaya nyata agar generasi muda menjadi cerdas. Dengan kolaborasi, mewujudkan masyarakat madani adalah keniscayaan,” ujarnya.
Aksi Literasi TBM Mata Pena tak hanya menjadi perayaan membaca dan menulis, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam menumbuhkan budaya literasi di kalangan anak-anak desa. Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda memiliki kecerdasan dan ketangguhan mental untuk masa depan yang lebih cerah. Suhamdani