WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang akhir masa jabatannya, Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek masih dihadapkan dengan pekerjaan rumah, yaitu upaya menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya.
Meskipun berbagai strategi telah diterapkan, tantangan besar, seperti dampak pandemi Covid-19 dan fenomena El Nino, menghambat pencapaian target pengentasan kemiskinan.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo, yang akrab disapa Bupati Jekek, menyebut bahwa pemerintahannya berkomitmen mempercepat penurunan kemiskinan.
Hingga saat ini angka kemiskinan di Wonogiri masih berada di sekitar 10 persen, belum mencapai target satu digit yang diharapkan.
“Dampak jangka panjang dari pandemi Covid-19 dan fenomena El Nino yang menekan pendapatan para petani,” ujar Jekek usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Wonogiri, Selasa (22/10/2024).
Pandemi Covid-19 menyebabkan gangguan signifikan pada anggaran daerah, sehingga menghambat berbagai program pengentasan kemiskinan.
Selain itu, pemangkasan masa jabatan bupati dari yang semula dijadwalkan berakhir pada 2026, turut memengaruhi pencapaian target-target yang telah disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Dengan berkurangnya waktu yang tersedia, kami harus mengevaluasi ulang prioritas dan mempercepat langkah-langkah strategis,” ungkapnya.
Selain dampak pandemi, fenomena El Nino tahun ini sangat mempengaruhi kondisi ekonomi, terutama bagi para petani yang menjadi mayoritas penduduk Wonogiri.
Dari sekitar 167 ribu petani di Wonogiri, banyak yang hanya bisa panen satu kali sepanjang tahun 2024 akibat minimnya curah hujan.
“Pendapatan mereka menurun drastis, karena hasil panen tidak mencukupi untuk modal tanam berikutnya, yang pada akhirnya bahkan gagal,” tambah Bupati Jekek.
Dalam menghadapi tantangan ini, Jekek dan timnya telah merumuskan beberapa strategi utama, termasuk peningkatan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.
Salah satu langkah yang diambil adalah menunda alokasi anggaran hibah, kecuali untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU), guna mengoptimalkan anggaran untuk program pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran.
“Kami akan memfokuskan anggaran pada sektor-sektor yang paling mendesak, seperti penanganan kemiskinan, pengurangan pengangguran, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,” jelas Bupati Jekek.
Bupati Jekek menegaskan, pemerintahannya akan terus melanjutkan program di sektor pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dan birokrasi yang berorientasi pada akuntabilitas dan meritokrasi, demi menciptakan pembangunan yang berkelanjutan di Wonogiri.
Dengan berbagai upaya yang tengah dilakukan, Bupati Wonogiri berharap tantangan ini dapat diatasi dan kesejahteraan masyarakat Wonogiri bisa terus meningkat. Aris Arianto