SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi begal payudara kembali meresahkan masyarakat di Kabupaten Sleman, DIY. Dalam beberapa hari terakhir, dilaporkan setidaknya tiga kejadian pelecehan terhadap perempuan di beberapa titik wilayah Sleman. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial melalui akun @merapi_uncover di X (dulu Twitter), Selasa (5/11/2024).
Dalam unggahan tersebut, korban pertama mengungkapkan kejadian yang dialaminya di Jalan Temulawak, di belakang RSUD Sleman, sekitar pukul 21.10 WIB.
Korban bercerita bahwa pelaku, yang diduga berusia paruh baya, mengendarai motor matic dan mengenakan helm hitam serta jaket abu-abu. Korban merasa diikuti sejak melewati area ATM Medari, dan pelaku kemudian mendekati serta melakukan pelecehan sebelum melarikan diri.
Selain di Jalan Temulawak, kejadian serupa juga dilaporkan terjadi di Jalan Turi, kilometer 4,5, Jomboran, Sleman, sekitar pukul 21.25 WIB. Seorang perempuan melaporkan bahwa pelaku beraksi dengan motor matic dan memiliki tubuh yang cenderung kurus. Beberapa hari sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di wilayah Rejodani, Sleman, bahkan di waktu yang lebih awal, yaitu selepas Maghrib.
Kanit 4 Satreskrim Polresta Sleman, AKP Eko Haryanto, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi dari korban terkait kasus tersebut. “Sejauh ini, laporan hanya disampaikan melalui media sosial. Namun, kami tetap berterima kasih kepada korban yang telah berani mengungkapkan pengalamannya,” kata Eko.
AKP Eko mendorong para korban untuk segera melaporkan kejadian ini secara langsung kepada pihak kepolisian agar bisa segera ditindaklanjuti. “Meskipun tanpa laporan resmi, kami tetap bergerak karena ada patroli siber yang terus memantau laporan di media sosial dan berkoordinasi dengan tim di lapangan,” ungkapnya.
Pihak kepolisian juga telah meningkatkan pengawasan di wilayah Sleman, khususnya di daerah Polsek Sleman, Ngaglik, dan Turi. Patroli rutin, yang juga melibatkan operasi minuman keras dan pengawasan kejahatan jalanan, semakin digiatkan demi menjamin keamanan masyarakat.
Eko juga memberikan imbauan khusus kepada masyarakat, terutama perempuan, untuk lebih waspada saat berkegiatan di malam hari. “Hindari jalan yang sepi, usahakan memilih jalan yang ramai dan terang. Jika membawa tas, letakkan di depan untuk melindungi bagian tubuh, dan hindari posisi tas di samping atau belakang,” jelasnya.
Patroli dan pengawasan di Sleman dipastikan akan terus dilakukan, terlebih saat ini masih dalam masa 100 hari kerja pertama pemerintahan presiden yang baru. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah Sleman serta mencegah potensi kejahatan serupa di masa mendatang.