BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus terbakarnya Pasar Karanggede memukul para pedagang. Mereka harus menanggung kerugian karena barang dagangan ikut ludes terbakar.
“Kalau kerugian sekitar Rp 20 – Rp 25 juta,” ujar Sutini (62), salah satu pedagang beras pada Senin (4/11/2024).
Dirinya tidak mengira los tempatnya mengais rezeki ludes terbakar.
“Tak ada firasat atau tanda- tanda sebelumnya. Bahkan, pada Minggu itu, saya jualan hingga pukul 14.00 WIB,” ujarnya.
Kondisi sama dialami Suwarni (59). Ya, pedagang tembakau itu juga mengalami kerugian tak sedikit. Seluruh dagangan tembakau ludes jadi abu.
Sedangkan Zainal (48), pedagang kayu mengaku beruntung. Pasalnya, hanya sebagian dagangan yang ikut terbakar. “Yang terbakar los bagian depan. Kayu yang terbakar senilai Rp 8 jutaan. Itu kayu yang baru datang dari penggergajian.”
Terkait kebakaran tersebut, Disdagperin Boyolali bergerak cepat dengan melakukan pendataan. Langkah awal mendata jumlah pedagang yang terdampak.
Kepala Disdsgperin Boyolali, Darmadi menjelaskan, lokasi yang terbakar adalah blok A dengan jumlah pedagang sebanyak 135 orang.
“Kemudian ditambah 129 pedagang di sekitar blok A yang ikut terdampak sebanyak 139 orang. Serta 29 kios masing 14 kios di lantai atas dan 15 kios di lantai bawah.”
Disinggung terkait nilai kerugian, hingga kini masih dalam tahap penghitungan. Baik kerugian yang dialami pedagang maupun kerugian bangunan yang terbakar.
Untuk relokasi pedagang, Darmadi mengungkapkan bahwa pihaknya berencana memindahkan pedagang terdampak ke pasar darurat.
“Namun belum ditentukan tempatnya. Kami akan koordinasi dengan pihak Kecamatan Karanggede yang lebih tahu lokasi yang tepat. Pasar darurat akan dibangun tahun 2025,” ujar dia. Waskita