SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Isu kemiskinan menjadi salah satu fokus utama dalam debat kedua Pilkada Jawa Tengah 2024 yang digelar di Majapahit Convention Center, Semarang, Minggu (10/11/2024) malam.
Ahmad Luthfi, calon gubernur nomor urut 2, menanggapi angka kemiskinan Jateng yang saat ini mencapai 10,47 persen, dengan memberikan solusi konkret untuk membantu masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Menurut Luthfi, langkah-langkah terfokus di sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan harus menjadi prioritas dalam menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.
Luthfi menjelaskan bahwa angka kemiskinan 10,47 persen di Jawa Tengah adalah angka yang besar dan memerlukan pendekatan strategis untuk mengatasinya.
“Dari sisi pendapatan, UMR Jawa Tengah saat ini hanya 2,35 juta, yang termasuk rendah dibandingkan provinsi lain. Selain itu, baru-baru ini sekitar 140 ribu warga Jateng terkena PHK pada bulan September lalu. Ini artinya banyak keluarga yang kehilangan sumber pendapatan,” ungkap Luthfi.
Selain itu, Luthfi juga menyebutkan bahwa sektor pertanian dan perikanan yang menjadi tulang punggung perekonomian sebagian besar masyarakat Jateng belum memberikan penghasilan yang memadai bagi para petani dan nelayan.
Hal ini memperkuat posisinya bahwa program yang fokus pada peningkatan pendapatan harus dijalankan beriringan dengan bantuan langsung yang dapat meringankan beban ekonomi warga miskin.
Sebagai langkah konkret untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem, Luthfi mengusulkan subsidi pangan murah.
Menurutnya, program subsidi ini akan disalurkan langsung ke daerah-daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah agar masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan dapat tetap memenuhi kebutuhan pokok mereka.
“Subsidi pangan murah ini akan diberikan di wilayah-wilayah yang tercatat mengalami kemiskinan ekstrem. Program ini bertujuan untuk meringankan beban hidup masyarakat sehari-hari,” jelas Luthfi.
Subsidi pangan murah ini akan mencakup bahan-bahan pokok seperti beras, minyak, gula, dan kebutuhan penting lainnya sehingga keluarga berpenghasilan rendah tetap dapat mencukupi kebutuhan pangan mereka dengan harga yang terjangkau.
Luthfi juga menekankan pentingnya akses pendidikan dan kesehatan gratis untuk membantu masyarakat keluar dari lingkaran kemiskinan.
Pendidikan gratis, menurutnya, adalah kunci untuk membuka kesempatan bagi generasi muda agar memiliki keterampilan dan keahlian yang bisa meningkatkan taraf hidup mereka.
“Sekolah gratis adalah hak yang harus dinikmati setiap anak-anak di Jawa Tengah, terutama di daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi,” ujarnya.
Di sektor kesehatan, Luthfi mengusulkan pembangunan fasilitas kesehatan gratis yang merata dengan memperkuat layanan puskesmas di setiap daerah.
“Kami akan mengoptimalkan layanan kesehatan dengan puskesmas keliling dan puskesmas pembantu di daerah-daerah terpencil. Setiap puskesmas pembantu ini akan dilengkapi dengan minimal satu dokter dan satu perawat agar masyarakat dapat menerima layanan kesehatan yang layak,” tambahnya.
Program ini ditujukan untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan yang kerap dirasakan masyarakat di daerah pedesaan dan wilayah terpencil.
Menanggapi usulan Luthfi, Andika Perkasa sebelumnya menyatakan bahwa kemiskinan memang menjadi pekerjaan rumah bagi siapapun yang terpilih menjadi gubernur Jawa Tengah.
Ia setuju bahwa kemiskinan adalah isu mendasar yang harus diatasi dengan serius dan melibatkan seluruh pihak terkait untuk bersama-sama mencari solusi terbaik.
Luthfi pun merespons, menyebut bahwa solusi untuk mengatasi kemiskinan harus melibatkan berbagai pihak dan pemerintah pusat untuk dapat melakukan kolaborasi secara komprehensif.
Pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin berkomitmen untuk memerangi kemiskinan di Jawa Tengah dengan program yang terarah dan berkelanjutan.
Melalui subsidi pangan murah, pendidikan dan kesehatan gratis, serta pengembangan layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil, mereka berharap dapat menciptakan Jawa Tengah yang lebih sejahtera dan merata. Prihatsari