JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Cerita soal nasib karyawan Sritex yang berada di “ujung tanduk” usai penetapan status pailit dari Pengadilan Niaga Semarang, ternyata tidak sendirian. Nasib karyawan yang seperti itu juga terjadi di PT Indonesia Farma atau Indofarma. Salah satu karyawan Indofarma menumpahkan uneg-unegnya ke Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel).
Di hadapan Wamenaker itu, ia bercerita kalau dirinya sudah tidak mendapat gaji penuh dari Indofarma.
“Padahal kami masih punya anak dan butuh biaya untuk sekolah,” kata karyawan itu dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Jumat (22/11/2024).
Dalam pertemuan antara segenap manajemen Indofarma dengan Wamenaker, para karyawan menyampaikan keluhan. Ketua Serikat Pekerja Indofarma Meida Wati, berharap tunggakan-tunggakan gaji karyawan segera diselesaikan. Dia juga meminta Wamenaker memberi perlindungan agar jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sebagaimana diketahui, Indofarma menunggak gaji sedikitnya Rp 95 miliar sejak September 2024. Pemerintah pun perlahan menjual aset perusahaan milik negara itu.
Wamen Noel berharap tidak sampai terjadi PHK di Indofarma. Dia menyebut kalau kementeriannya bisa menjembatani masalah di Sritex, harusnya di Indofarma juga demikian.
“Maka seharusnya juga bisa menyelesaikan masalah Indofarma. Oleh karena itu mari kita berjuang bersama-sama. Yang penting jangan sampai merusak,” kata Noel.
Semetara itu, seorang karyawan, Tuti Asmarini mengaku dirinya sudah bosan dengan janji-janji manis Indofarma.
“Kami karyawan sudah sering kecewa, oleh karena itu kami berharap Pak Wamen bisa memberi solusi,” kata dia.
Atas keluhan Tuti itu, Noel menjawab, “Saya bukan malaikat. Saya pun tak bisa berjanji untuk hal yang di luar wewenang. Tapi kalau mau bersama, ayo.”