Site icon JOGLOSEMAR NEWS

DLH Temukan 7 Titik Pencemaran di Sungai Oyo, Gunungkidul, Mulai dari Limbah Rumah Tangga Hingga Zat Kimia

Ilustrasi pencemaran | pixabay

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebanyak tujuh titik di sepanjang aliran Sungai Oyo di Gunungkidul diketahui tercemar sampah rumah tangga, hingga  tercemar zat kimia dari sisa industri.

Hal itu terungkap dari data yang hasil pengujian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul di sejumlah aliran yang dilintasi Sungai Oyo.

Pengawas Lingkungan Hidup DLH Gunungkidul Fitri Iswinayu mengatakan tujuh aliran sungai yang tercemar itu berada di   wilayah Semin, Besole, Pancuran, Getas, Ngalang, Widoro, dan Pentung.

“Namun, pencemaran di tujuh aliran sungai ini masih dalam kategori ringan, dengan standar baku mutu mengacu pada pemanfaatan untuk rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan irigasi tanaman,”ujarnya Minggu (3/11/2024).

Lebih jauh, Fitri menjelaskan, uji laboratorium meliputi sejumlah parameter, antara lain melihat kondisi suhu hingga zat kimia yang terkandung meliputi TSS, pH, DO, BOD, COD, Total Fosfat, NO3, Fecal Coli, minyak lemak, TDS, NO2, NH3, SO4, Cl, MBAS, Fe, Mn, Cu, Pb, Cd, dan Ni.

“Dari pencemaran air tersebut sebagian besar berasal dari aktivitas rumah tangga, limbah manusia, zat kimia dari laundry, pertanian, serta limbah industri,” ucapnya.

Ia menambahkan, dari temuan hasil pengujian indeks kualitas air di beberapa aliran sungai Oyo tersebut, juga didapati tujuh aliran sungai yang  memenuhi baku mutu. Yakni, aliran sungai di wilayah Karangtengah, Watusigar, Gedangan, Blimbing, Wareng, Bleberan, dan Jelok.

“Sejauh ini kualitas air sungai di Gunungkidul masih dalam kategori standar. Kami rutin melakukan pengujian kualitas air permukaan baik di hulu, tengah, dan hilir aliran sungai. Dan, di  Gunungkidul,hanya memiliki satu sungai besar, yakni Sungai Oyo,”papar dia.

Terpisah, Kepala DLH Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan pihaknya berupaya untuk menjalankan berbagai program untuk menjaga kualitas baku mutu air di aliran sungai.

Di antaranya, program kali bersih yang bermitra dengan kelompok pemerhati kali serta sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga pelestarian sungai.

“Namun itu semua perlu dukungan semua lapisan masyarakat  pentingnya kesadaran  dalam upaya mengurangi polutan pencemar air, seperti menghindari pembuangan sampah di sungai dan menjaga vegetasi untuk melestarikan ekosistem sungai,”pungkasnya. 

Exit mobile version