YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kota Yogyakarta mengalami lonjakan signifikan kasus penyakit parotitis atau yang dikenal sebagai gondongan sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, tercatat 169 kasus gondongan hingga akhir Oktober 2024, dengan mayoritas penderitanya adalah anak-anak usia Sekolah Dasar (SD).
Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, menjelaskan bahwa penyakit ini sangat mudah menular, terutama di lingkungan sekolah.
“Gondongan menular melalui percikan air liur atau kontak dengan benda yang terkontaminasi. Kami sudah mengimbau sekolah dan orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya pada Minggu (3/11/2024).
Endang menambahkan, gondongan ditandai dengan pembengkakan di area rahang atau leher akibat peradangan kelenjar parotis. Gejala awal yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau menelan, serta nyeri otot. “Kami sarankan, anak yang sakit sebaiknya tidak masuk sekolah, memakai masker, dan tetap berada di rumah agar tidak menulari orang lain,” imbaunya.
Sebagai upaya pencegahan, Endang mendorong agar orangtua memastikan anak-anak mereka telah mendapatkan vaksinasi Measles, Mumps, Rubella (MMR). “Vaksin MMR dapat mencegah gondongan,” tegasnya. Selain itu, jika kasus terus meningkat, Endang berharap sekolah dapat berkoordinasi dengan puskesmas setempat dalam memantau potensi penularan.
Sementara itu, Epidemiolog Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Solikhin Dwi, menjelaskan bahwa penyakit gondongan ini termasuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB) secara epidemiologis. “Kasus gondongan meningkat drastis dibandingkan tahun lalu yang tidak ditemukan kasus sama sekali,” ungkapnya.
Solikhin mencatat bahwa lonjakan kasus paling tinggi terjadi pada periode akhir September hingga pertengahan Oktober 2024, meski sempat menurun, tetapi pekan ini kembali naik menjadi 169 kasus. Ia berharap masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah sederhana untuk menekan angka penyebaran gondongan.
“Cuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum makan, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita, dan menerapkan etika batuk seperti menutup mulut dan hidung adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan,” pungkas Solikhin.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta terus mengajak seluruh pihak, terutama sekolah dan orangtua, untuk bersama-sama menjaga kesehatan anak-anak agar tidak terpapar penyakit gondongan.