Beranda Daerah Wonogiri Jijik dan Bikin Kotor, Ulat Daun Jati Ganggu Pengguna Jalan di Wonogiri,...

Jijik dan Bikin Kotor, Ulat Daun Jati Ganggu Pengguna Jalan di Wonogiri, Pengendara Putar Jalur Cari Alternatif

Ulat
Ilustrasi ulat. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Pengguna jalan di sejumlah ruas di Wonogiri mulai mencari jalur alternatif akibat gangguan dari ulat daun jati yang sedang memasuki fase metamorfosis.

Ulat-ulat ini turun dari daun menuju tanah, dan selama proses tersebut, mereka sering kali bergelantungan di udara menggunakan benang halus. Hal ini menyebabkan ulat-ulat tersebut menempel pada kendaraan atau bahkan pengendara motor yang melintas.

Meski ulat daun jati dikenal tidak menyebabkan gatal, keberadaan mereka cukup mengganggu.

Banyak pengendara merasa jijik saat tubuh mereka atau kendaraan kotor terkena ulat-ulat tersebut.

Kondisi ini terutama terjadi di kawasan yang dikelilingi pohon jati, seperti ruas jalan menuju Kecamatan Pracimantoro, Nguntoronadi, dan Jatisrono.

“Saya sampai harus memutar jalan karena takut terkena ulat. Kalau kena di tubuh rasanya geli dan bikin tidak nyaman, apalagi harus membersihkan helm dan kendaraan yang kotor,” ujar Wahyu, salah satu pengendara motor yang biasa melintasi jalur tersebut, Selasa (19/11/2024).

Baca Juga :  Menakar Waktu dan Beban Kerja Pemungutan plus Penghitungan Suara Pilkada Wonogiri 2024

Fenomena ini terjadi secara alami setiap tahun, terutama saat musim penghujan tiba. Ulat daun jati yang sudah berkembang akan mencari tempat di tanah untuk berubah menjadi kepompong sebelum akhirnya menjadi kupu-kupu.

Sebenarnya, gangguan ini hanya bersifat sementara. Ulat daun jati sedang melalui siklus hidupnya. Ulat ini tidak berbahaya dan tidak menimbulkan efek gatal, hanya memang agak mengganggu secara estetika.

Bagi warga yang tidak memiliki pilihan jalur lain, disarankan untuk mengenakan pakaian tertutup saat berkendara dan memeriksa kendaraan setelah melintasi kawasan pohon jati. Hal ini untuk memastikan ulat tidak menempel dan meninggalkan kotoran di kendaraan.

Sementara itu, beberapa warga memanfaatkan momen ini untuk mengedukasi anak-anak mengenai siklus hidup ulat menjadi kupu-kupu, menjadikannya sebagai pelajaran alamiah yang menarik.

Baca Juga :  Innalillahi, Warga Sembukan Sidoharjo Wonogiri Ditemukan Meninggal Tenggelam di Sungai Keduang Wonogiri

Gangguan ulat daun jati diperkirakan akan berkurang dalam beberapa minggu ke depan, saat mereka telah selesai bermetamorfosis. Meski demikian, hingga saat itu, para pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati dan menjaga kenyamanan berkendara. Aris Arianto