SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tergerak hatinya mendengar mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono, turun gunung di Sragen, seorang petani bernama Mbah Dirjo Wiranto (60), warga Dukuh Karang RT 01, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menyatakan kesiapannya untuk ikut berjuang bersama Untung Wiyono.
Mbah Dirjo bahkan menyumbangkan satu kebun bambu (pring) miliknya untuk keluarga Untung Wiyono. Bambu tersebut akan digunakan untuk kebutuhan pemasangan baliho maupun gambar calon bupati dan wakil bupati Sragen, Untung Wibowo Sukowati – Suwardi. Menurutnya, kepeduliannya ini adalah wujud dukungan kepada Untung Wibowo Sukowati, putra dari Untung Wiyono, yang dianggap sebagai keluarga yang paling ikhlas dalam melayani masyarakat Sragen.
“Iya benar, saya sumbangkan satu kebun bambu untuk Pak Untung Wiyono. Semoga bisa digunakan untuk memasang gambar putranya yang akan jadi Bupati Sragen. Keluarga Pak Untung adalah orang yang paling ikhlas untuk masyarakat Sragen, sudah tidak perlu diragukan lagi,” ujar Mbah Dirjo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (16/11/2024).
Jasa-jasa Untung Wiyono dalam membangun Kabupaten Sragen saat menjabat sebagai bupati masih dikenang oleh masyarakat. Hingga kini, peninggalannya masih sangat bermanfaat bagi masyarakat Sragen.
“Keluarga Pak Untung juga banyak membantu keluarga saya. Anak dan istri saya kemarin sakit dan dirawat dengan sangat baik di rumah sakit milik keluarga beliau. Saat bertemu di Lapangan Ngandul dengan masyarakat dari Kecamatan Tanon, Sumberlawang, dan Miri, kami juga mengingat kenang-kenangan dari Pak Untung berupa bibit kayu dan buah-buahan yang kini tumbuh besar dan berbuah, membantu kami hingga ke anak cucu,” ujarnya.
Sosok Untung Wiyono, yang juga sahabat dekat Presiden RI ke-7, Joko Widodo, terus membekas di hati masyarakat Sragen. Meskipun kerap difitnah oleh lawan politik, Untung Wiyono dan keluarga justru semakin moncer kariernya. Berdasarkan survei Lembaga Pengkajian Survei Indonesia (LSPI), elektabilitas dan popularitas pasangan calon bupati dan wakil bupati Sragen 2024, Untung Wibowo Sukowati – Suwardi, mencapai 60,7 persen, jauh di atas pasangan Sigit Pamungkas – Suroto yang hanya memperoleh 39,3 persen. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pun menunjukkan hasil serupa, dengan Bowo-Suwardi unggul di atas 50 persen, yakni 61,7 persen dibandingkan Sigit-Suroto yang meraih 28,3 persen.
“Alhamdulillah, kami masyarakat tetap mendukung Pak Untung Wiyono. Terlebih, calon bupati Sragen tahun ini adalah putra Pak Untung sendiri. Kami merasa terpanggil untuk mendukung keluarga Pak Untung, pemimpin Sragen yang sudah terbukti,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh Harwito, warga Dukuh Boyolayar, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Menurutnya, kepedulian Untung Wiyono sangat dirasakan warga Boyolayar, yang terletak di sekitar Waduk Kedung Ombo.
“Banyak kenangan dari Pak Untung untuk warga Boyolayar. Setiap tahun kami bisa menikmati hasil dari kebun buah yang bibitnya beliau berikan. Selain itu, akses jalan menuju desa kami juga diperhatikan,” ungkap Harwito.
Pak Edo, warga Boyolayar lainnya, juga menyampaikan kesaksiannya mengenai pohon kelengkeng yang setiap tahun berbuah lebat. Bibit pohon tersebut ia dapatkan dari Untung Wiyono.
“Terima kasih banyak kepada Pak Untung Wiyono, mantan bupati Sragen, yang telah memberikan bibit pohon kelengkeng kepada kami. Kini pohon kelengkeng yang beliau berikan sudah berbuah setiap tahun dan memberi keuntungan bagi kami. Semoga Pak Untung dan keluarga bisa melihat dan menikmati hasil panen kami,” ujarnya.
Paryanti (50), warga Boyolayar RT 29, Ngargosari, Sumberlawang, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mantan Bupati Sragen tersebut. Berkat bantuannya, warga Boyolayar kini memiliki penghasilan tambahan yang signifikan setiap tahunnya.
“Iya, benar, pohon kelengkeng ini berasal dari Pak Untung. Kalau tidak ada Pak Untung, mungkin kami warga Boyolayar tidak bisa menikmati panen kelengkeng seperti sekarang. Di tempat saya, 1 kg kelengkeng dijual seharga 15 ribu rupiah, bisa mencapai 17 ribu jika dijual di luar,” tuturnya.
Huri Yanto