Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Keterlaluan, Minim Sosialisasi dari KPU Sragen, Angka Golput Pilkada Sragen 2024 Diprediksi Tinggi!

Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sragen || Foto Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen kembali menjadi sorotan. Kali ini, kabar mengejutkan datang dari perkiraan tingginya angka golput dalam Pilkada Sragen 2024. KPU Sragen dinilai sangat minim dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 20 kecamatan di Sragen. Kegagalan KPU dalam meloloskan uji publik juga menambah keraguan masyarakat terhadap kinerja lembaga tersebut.

Selain itu, pemasangan alat peraga dan sosialisasi dinilai belum menyentuh masyarakat Sragen secara efektif. Hal ini disampaikan oleh Suyadi Kurniawan, warga Kecamatan Kedawung, yang menilai rendahnya tingkat sosialisasi dari KPU perlu dipertanyakan. Ia menyebut, pemasangan alat peraga belum menjangkau pelosok desa, dan beberapa alat peraga kampanye (APK) bahkan ditempatkan di lokasi yang kurang strategis.

“Itu pun mungkin yang memasang bukan dari KPU, melainkan tim dari pasangan calon bupati. Jadi, dengan minimnya sosialisasi, dikhawatirkan angka golput akan tinggi pada Pilkada Sragen,” ujar Suyadi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (14/11/2024).

Pendapat serupa disampaikan oleh Giyarti, warga Kutorejo, Sragen Kota, yang berprofesi sebagai pedagang makanan. Ia mengaku tidak tahu siapa saja calon bupati yang bersaing dalam Pilkada Sragen.

“Hari coblosan tahu, kalau tidak salah tanggal 27 November. Tapi siapa calonnya dan ada berapa, saya tidak tahu,” jelasnya.

Sementara itu, Harno, warga Bedoro, Sambungmacan, Sragen, menyatakan bahwa belum ada sosialisasi sama sekali dari petugas pemilu di desanya. Biasanya ada pendataan dari petugas dan informasi mengenai waktu pemilihan.

“Mungkin datanya masih menggunakan data lama, jadi sampai sekarang belum ada pendataan ulang ke rumah soal pencoblosan Pilkada maupun Pilgub,” ujar Harno.

Mas Kenthi, seorang pedagang mie ayam asal Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, juga mengaku tidak mengetahui jadwal pemilihan bupati Sragen maupun gubernur Jateng. Ia mengatakan belum ada pemberitahuan atau pengumuman terkait pelaksanaan pilkada.

“Kami tahu siapa calonnya, tapi kapan hari coblosannya tidak tahu sama sekali, karena selama ini tidak ada pengumuman,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KPU Sragen, Prihantoro, menjelaskan bahwa anggaran pelaksanaan Pilkada Sragen mencapai Rp 39 miliar, dan sebagian anggaran tersebut dialokasikan untuk sosialisasi.

“Kami pastikan sosialisasi sudah dianggarkan dan dioptimalkan dengan anggaran yang ada,” kata Prihantoro melalui pesan singkat.

Diketahui, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pilkada Sragen 2024 berkurang dibandingkan TPS pada Pemilihan Legislatif (Pileg). Pada Pilkada kali ini, terdapat 1.461 TPS dan 1 TPS khusus. Total pemilih di Sragen tercatat sebanyak 763.714 orang.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM di lapangan juga menunjukkan banyak baliho calon bupati Sragen yang rusak dan kurang terpelihara.

Huri Yanto

Exit mobile version