Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Korban Judi Online Jelas-Jelas Dibodohi Bandar, Nasib Malang Menanti

Judi online

Ilustrasi judi online. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena judi online semakin marak di Indonesia, namun di balik janji manis kemenangan besar, ribuan korban terjerat dan kehilangan harta benda mereka.

Seorang mantan pemain judi online berinisial AR (45) mengungkapkan bagaimana dirinya merasa dibodohi oleh sistem permainan yang ternyata hanya menguntungkan bandar.

Menurut AR, awalnya ia tergiur dengan iming-iming kemenangan mudah dari sebuah platform judi online.

“Awalnya menang kecil, tapi lama-lama uang saya habis karena terus kalah,” ujar AR.

Ia mengaku sudah menghabiskan puluhan juta rupiah, bahkan sampai menjual sepeda motor untuk menutupi kerugian.

Rekan lainnya yang juga sumber media ini menyebut bahwa korban judi online sering mengalami masalah psikologis seperti stres berat, depresi, hingga percobaan bunuh diri.

“Mereka merasa malu dan terjebak dalam lingkaran utang, sehingga sulit keluar dari jeratan ini,” jelas dia.

Sistem yang Dirancang untuk Kalahkan Pemain

Untuk diketahui platform judi online menggunakan algoritma yang dirancang untuk membuat pemain merasa bisa menang.

Ada fase kemenangan kecil di awal untuk memancing pemain agar terus bermain. Tapi di balik layar, sistemnya sudah diatur sedemikian rupa agar keuntungan tetap ada di tangan bandar.

Tidak hanya itu, bandar sering menggunakan modus bonus atau cashback untuk menggoda korban agar melakukan deposit lebih besar. Pada akhirnya, pemain akan terus kalah karena algoritmanya sudah pasti tidak adil.

Kasus seperti AR hanyalah salah satu dari banyak cerita pilu akibat judi online. Dalam sebuah survei, 70% dari pemain judi online kehilangan lebih dari 50% penghasilan bulanannya. Sebagian besar korban adalah generasi muda yang tertarik oleh janji kemewahan palsu.

Pemerintah terus berupaya memberantas situs judi online dengan memblokir ribuan situs setiap bulan. Namun, tantangan tetap ada karena operator judi online kerap mengganti domain untuk kembali beroperasi.

Untuk membantu para korban, pemerintah juga mendorong kampanye edukasi literasi digital agar masyarakat lebih memahami bahaya di balik perjudian online.

Kasus seperti yang dialami AR menjadi peringatan keras bahwa judi online bukanlah solusi untuk mendapatkan uang cepat. Sebaliknya, itu adalah jalan pintas menuju kehancuran finansial dan mental. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan menghindari godaan judi dalam bentuk apapun. Aris Arianto

Exit mobile version