SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menteri Perdagangan, Budi Santoso, memperkenalkan 3 program agar UMKM Indonesia mempunyai daya saing tidak kalah dengan barang-barang impor. Hal ini dipaparkan Budi usai mengunjungi PT Mulya Abadi Indocapentry, yang berada di Jl. Ngemul, Sidorejo, Sukoharjo, Kamis, (31/10/2024).
“Ada 3 program, pertama adalah pengamanan pasar dalam negeri. Jadi bagaimana pasar Indonesia yang besar ini justru diisi barang-barang dalam negeri. Gimana caranya kita harus punya daya saing, kita kalah dengan barang impor karena barang impor itu mempunyai kualitas lebih bagus. Jadi jangan hanya karena di dalam negeri terus daya saing kita rendah. Jadi yang pertama punya daya saing,” ungkapnya.
Program kedua, ditambahkan Budi adalah perluasan pasar ekspor. Budi mengatakan bahwa saat ini kementerian perdagangan sedang menyelesaikan perjanjian bilateral dengan Kanada, Peru kemudian Rusia.
“Mudah-mudahan dalam 3 bulan ini bisa selesai .Tujuannya adalah untuk memperluas akses pasar kita, ya kitakan banyak perundingan yang dilakukan,” sambungnya.
Kemudian program ketiga Kementerian Perdagangan adalah melakukan peningkatan umkm agar bisa ekspor.
“Kita mentargetkan ekspor ke suatu negara itu total ekspornya berapa. Kemudian target ekspornya berapa, lalu di dalamnya target ekspor untuk UMKM sendiri berapa. Sehingga bagaimana kita untuk memajukan umkm ini supaya bisa go global. Karena rasio kewirausahaan kita ini kan baru 3,47 %. Sementara untuk menjadi negara maju syaratnya adalah 10 – 12%,” paparnya.
Budi mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan sendiri saat ini telah mempunyai lebih dari 40 perwakilan perdagangan di luar negeri. Dengan tugas, agar bagaimana memasarkan produk Indonesia khususnya produk umkm.
“Salah satunya furniture andalan kita. Tadi ada permintaan supaya tahun depan fokus ke rotan. Jadi nanti kita akan lakukan pendampingan desain untuk membuat prototipe produk khusus dari rotan. Kemudian nanti kita buat pameran secara internasional. Produk rotan ini kan sebenarnya hanya di Indonesia, jadi seharusnya kalau ini bagus nggak ada lain selain di Indonesia. Kitakan ga boleh ekspor barang mentah, harus barang jadi,” tandasnya. Ando