Site icon JOGLOSEMAR NEWS

STAIMAS Wonogiri Wisuda Anggota DPRD 4 Pasutri Kakak Beradik hingga Sang Kakek yang Tak Lelah Belajar

Wisuda

Wisuda STAIMAS Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM —Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti atau STAIMAS Wonogiri menggelar wisuda angkatan kedua, dengan total 92 mahasiswa di Gedung PGRI Wonogiri, Sabtu (9/11/2024).

Pada wisuda kali ini, ada sejumlah fakta menarik. Di antaranya lulusan tertua yaitu Suratmin. Lelaki yang lahir pada tanggal 27 Agustus 1958 di Wonogiri itu merupakan putra keenam dari enam bersaudara pasangan suami istri Bapak Karto Semito dan Ibu Satinem.

Suratmin merupakan mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Salah satu motivasi Suratmin wisuda yaitu ingin memberikan semangat kepada anak-anaknya dan para pemuda bahwa menuntut ilmu tidak mengenal usia.

Selain mahasiswa tertua, di Prodi KPI ada dua kakak beradik yang diwisuda bersamaan adalah Gusti Alfian Fauzan-Ardillah Agnaina Aulia dan Dawut Tri Wahyudi-Wahyu Zainal Arifin

Turut diwisuda empat pasangan suami istri (pasutri ) dari Prodi PAI, Suyato-Afifah Risdiana, Mujahidin- Pajar Apriliana, Muhamad Fajar Prasetyo-Nia Purnami, Wahyu Utomo-Devi Istiana. Tidak ketinggalan STAIMAS Wonogiri mewisuda Anggota DPRD Wonogiri Romadhani Andang Nugroho.

“Hari ini bukan sebuah akhir, tetapi sebuah awal dari perjalanan panjang yang penuh tantangan dan peluang. Semoga ilmu yang telah didapatkan selama ini menjadi bekal yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. Kalian adalah kebanggaan kami, dan kami berharap kalian dapat terus mengharumkan nama lembaga pendidikan ini dan mengabdi dengan sepenuh hati untuk kemajuan Wonogiri dan Indonesia,” jelas Ketua Yayasan Karya Emas Center (YKEC), Anfasa Azwan Izza Perdana.

Wakil Ketua I Bidang Akademik, Amir Mukminin, menyampaikan bahwa pada semester genap tahun 2024/2025, STAIMAS Wonogiri telah meluluskan 92 mahasiswa dengan rincian Prodi KPI sebanyak 8 orang, Prodi HTN sebanyak 18 orang, Prodi PAI sebanyak 52 orang dan Prodi ES sebanyak 14 orang.

Sementara Ketua STAIMAS Wonogiri, Atik Nurfatmawati, menyampaikan momen wisuda hari itu adalah momen penting dan bersejarah. Setelah menempuh pendidikan panjang dan penuh tantangan, mahasiswa dapat menyelesaikan studinya.

“Perjalanan tidak berhenti di sini. Sebaliknya, ini adalah awal dari perjalanan baru sebagai insan terdidik yang memiliki tanggung jawab besar, baik kepada diri sendiri, keluarga maupun masyarakat,” kata Atik Nurfatmawati.

Dia berharap ilmu yang telah didapatkan di STAIMAS Wonogiri dapat bermanfaat dan menjadi bekal dalam menghadapi tantangan kehidupan pada masa yang akan dating.

Atik Nurfatmawati mengemukakan pada wisuda kali ini digelar menjelang Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November yaitu hari di mana masyarakat mengenang para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia.

Semangat kepahlawanan inilah yang seharusnya diteladani. Pahlawan tidak hanya dilihat dari mereka yang mengangkat senjata, tetapi juga dari mereka yang berkontribusi melalui ilmu pengetahuan, inovasi, dan pelayanan kepada masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa kesuksesan tidak ditentukan dimana memulai, tetapi bagaimana bergerak dan berkontribusi.

“Ketahuilah dunia tidak peduli dari mana kita berasal, tetapi apa yang bisa dilakukan untuk membuat perubahan. Jadilah bagian dari solusi untuk tantangan-tantangan yang ada di masyarakat. Bergeraklah dengan hati, niat ikhlas, dan semangat yang tak pernah padam. Besar tidak ditentukan oleh ukuran tempat, tapi oleh seberapa besar dampak yang diberikan. Jadilah yang terbaik, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk lingkungan sekitar. Teruslah bergerak dan berkontribusi di manapun berada,” pinta Atik Nurfatmawati.

Hadir pada kesempatan itu Sekretaris Kopertais Wilayah X Jateng, Prof Dr Rokhmadi, Pembina Yayasan Karya Emas Center (YKEC), Endang Maria Astuti, Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri Sriyanto, jajaran Forkopimda, pimpinan perguruan tinggi swasta di eks Karesidenan Surakarta. Aris Arianto

Exit mobile version