JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Upaya pasangan calon gubernur Jateng, Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang dibantu secara langsung oleh Presiden ke-7 Joko Widodo dan presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto, tidak membuat rivalnya, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi berkecil hati.
Yang sangat elok, tanggapan Andika atas dukungan dari dua tokoh itu untuk rivalnya sangat positif dan menarik simpati.
Hendrar Prihadi, calon wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, bahkan menyebut dukungan dari Jokowi dan Prbaowo kepada rivalnya itu sebagai hal yang luar biasa. Hendrar menilai dukungan dari Prabowo, bahkan hingga di-endorse oleh Presiden, sebagai hal yang istimewa dalam konteks Pilkada ini.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen di Pilkada Jateng 2024. Menurut Dasco, presiden memiliki hak untuk memberikan dukungan atau melakukan kampanye politik selama dalam masa cuti kampanye.
Dalam pandangan pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, dukungan Prabowo itu bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri pasangan calon tersebut.
Namun, ia menambahkan bahwa hal itu tidak secara otomatis akan meningkatkan elektabilitas pasangan Luthfi-Gus Yasin dalam Pilkada.
Kendati demikian, Wasisto mengatakan posisi Prabowo dalam memberikan dukungan itu harus diperjelas. Dukungan presiden sebagai salah satu pejabat publik memang diperbolehkan untuk berkampanye.
“Tapi untuk menghindari adanya persepsi kurang sedap, idealnya dukungan presiden itu diperjelas apakah Prabowo bagian resmi dari tim sukses yang didaftarkan ke KPU atau hanya sekedar endorsement saja,” ujarnya. Dia mengatakan hal itu penting karena terkait besaran fasilitasi sumber daya negara dalam Pilkada.
Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai pertemuan antara calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, dengan Presiden Prabowo Subianto adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan elektabilitas pasangan calon tersebut. Menurutnya, Prabowo dianggap memiliki kekuatan endorsement politik yang signifikan.
Dia menyebut pertemuan itu sebagai upaya untuk memanfaatkan apa yang disebutnya “Prabowo effect.” Pasangan calon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini berharap kedekatan mereka dengan kepala negara akan membawa dampak positif, sebab dukungan dari pemilih yang loyal kepada Prabowo dalam Pilpres 2024 diharapkan akan mengalir pada mereka.
Adi juga menyatakan bahwa pertemuan ini tidak melanggar aturan pemilu, mengingat tidak ada indikasi kampanye dari Prabowo selama pertemuan tersebut. Namun, ia menganggap fenomena ini sebagai salah satu kelemahan dalam regulasi pemilu di Indonesia.
Pendapat serupa disampaikan oleh pengamat politik Ujang Komarudin. Menurutnya, Jawa Tengah adalah wilayah yang menjadi fokus perhatian kubu KIM dan Prabowo, terutama karena wilayah tersebut dikenal sebagai basis kuat PDIP. Ujang berpendapat bahwa pertemuan Ahmad Luthfi dengan Prabowo tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas, tetapi juga sebagai sinyal bahwa KIM ingin mengalahkan PDIP di Jawa Tengah.
Ujang menambahkan bahwa memenangkan dukungan di wilayah dengan basis merah bukanlah hal mudah. Pertemuan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin dengan Prabowo tersebut berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada Ahad, 3 November 2024, dan turut dihadiri oleh Presiden ke-7 Joko Widodo.