SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Usai menghadiri berbagai acara yang terbilang padat, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomer urut 2, Respati-Astrid melanjutkan agendanya menghadiri Audiensi Pelaku Usaha dan Pendidik Non Formal di Gedung Pertemuan Nikmat Rasa, Tipes, Serengan, Solo, Sabtu (2/10/2024).
Acara yang bertema ‘Bincang-Bincang Pasti’ itu dihadiri oleh ratusan pelaku UMKM dan juga pengajar PAUD/TK non formal dari seluruh Kecamatan di Solo. Joko Sutrisno, Ketua Tim Pemenangan Pasti juga turut menemani Respati dan Astrid di panggung. Usai memperkenalkan diri, Respati mulai menjelaskan beberapa program yang akan dilanjutkan serta ditambahkan oleh pasangan Pasti itu.
Di sambutannya, Respati menegaskan untuk lebih memperhatikan para pahlawan masyarakat dengan adanya KPM (Kartu Pahlawan Masyarakat). “Saya tambahkan satu program berupa KPM, yang nantinya ini berisi tunjangan, perlindungan hari tua, dan masih banyak lagi manfaatnya. Tentunya, saya sangat berharap dengan adanya KPM ini, banyak sekali para pekerja seperti Guru PAUD, Kader Posyandu, sukarelawan sungai, dll. Akan meringankan sedikit dari apa yang sudah mereka berikan untuk warga Kota Solo, tandas Respati disambut tepuk tangan seluruh hadirin.
Astrid turut menegaskan betapa pentingnya pendidikan kursus. “Seperti yang diketahui panjenengan semua, pendidikan kursus ini sangat penting. Sudah banyak sekali orang-orang yang berhasil berkat pendidikan kursus. Tentu tidak hanya satu atau dua kali, tetapi perlu berkali-kali untuk mematangkan skill dan kompetensi diri kita. Kita harus selalu belajar, belajar dan belajar, karena yang berhubungan dengan keterampilan itu tidak ada habisnya,” ungkap Astrid saat memberikan sambutan.
“Saya di sini adalah salah satu HIPAUDI(Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia) di Surakarta yang non-formal. Kami, sampai saat ini belum mendapatkan pengakuan maupun perlindungan hukum dari pemerintah. Maka, kalau tadi disampaikan oleh Mas Respati, akan memberikan kesejahteraan dan pendekatan kompetensi itu tadi saya langsung merinding. Karena apa? Karena pendidikan anak sejak 0-6 tahun itu sangat menentukan sekali untuk anak tersebut. Kesejahteraan guru-guru PAUD/TK non formal memang sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah,” ungkap Wahyuni.
Respati menegaskan untuk terus berkomitmen menyejahterakan guru PAUD/TK non formal. “Di setiap blusukan, saya selalu mendengar banyak sekali keluhan mengenai kesejahteraan guru-guru. Mereka semua selalu bilang bahwa bayarannya KMS, apa itu KMS? Kartu Menuju Surga. Betapa mulianya pekerjaan seorang guru. Tentunya, itu membuat saya dan Mbak Astrid yakin untuk menyejahterakan pejuang-pejuang para pendidik non formal yang pada saat ini turut hadir di depan kami berdua,” jelas Respati disambut tepuk tangan yang sangat meriah oleh para hadirin. Prihatsari