Beranda Foto Usai Tangkap Terduga Pelaku Penambangan Ilegal di Solok, Kasatreskrim  Ditembak oleh Rekan...

Usai Tangkap Terduga Pelaku Penambangan Ilegal di Solok, Kasatreskrim  Ditembak oleh Rekan Kerjanya Sendiri Hingga Tewas

penembak misterius
Ilustrasi penembakan. Seorang penata make up artis (MUA) asal Sleman menjadi sasaran penembak misterius di Kota Jogja | Istimewa

SOLOK, JOGLOSEMARNEWS.COM Kasus polisi baku tembak dengan polisi kembali mencuat, menambah daftar panjang insiden serupa di tubuh institusi kepolisian. Sebelumnya, peristiwa serupa pernah terjadi, seperti penembakan antaranggota Polri di Papua yang dipicu persoalan internal.

Fenomena tersebut  tidak hanya mencoreng nama baik institusi, tetapi juga menimbulkan pertanyaan publik terkait pengelolaan konflik internal di lingkungan kepolisian.

Dini hari tadi, Jumat (22/11/2024), insiden tragis terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dadang Iskandar, Kepala Bagian Operasi Polres Solok Selatan, menembak rekannya sendiri, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) AKP Ulil Ryanto Anshari. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 00.43 WIB di area parkiran Polres Solok Selatan.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, insiden itu  berawal dari penangkapan seorang terduga pelaku tambang galian C ilegal oleh Satuan Reskrim Polres Solok Selatan. Setelah terduga pelaku diamankan dan dibawa ke Polres, Dadang menghubungi Ulil untuk mengonfirmasi penangkapan tersebut.

Baca Juga :  Gelombang Bencana Sumut: 166 Warga Tewas, Aktivis Soroti Kerusakan Hutan Hulu

Saat tersangka diperiksa oleh penyidik di Ruang Reskrim, Dadang menemui Ulil di parkiran dekat ruang identifikasi. Ketika Ulil sedang mengambil telepon selulernya di dalam mobil, Dadang langsung mengarahkan pistol HS kaliber 9 milimeter ke kepala Ulil dan melepaskan tembakan.

Suara tembakan membuat personel Polres Solok Selatan berhamburan keluar. Mereka menemukan Ulil tergeletak dengan luka tembak di kepala. Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Lubuk Gadan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, nyawa Ulil tidak tertolong. Peluru menembus dari pelipis kanan hingga bagian belakang kepala.

Sementara itu, Dadang melarikan diri menggunakan mobil dinas. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap Dadang. Hasil olah tempat kejadian perkara menemukan dua butir peluru kaliber 9 milimeter di lokasi penembakan dan tujuh butir peluru lainnya di sekitar rumah dinas Kapolres Solok Selatan. Semua peluru diketahui berasal dari pistol yang sama, milik Dadang.

Baca Juga :  DPR Minta Cak Imin Redam Pernyataan Tendensius soal Banjir Sumatera, Tidak Saling Menyalahkan

Dugaan sementara menyebutkan, aksi penembakan itu dipicu oleh ketidaksenangan Dadang terhadap penangkapan pelaku tambang galian C ilegal yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Solok Selatan. Hingga kini, Polri terus mengusut kasus tersebut untuk mengungkap motif mendalam di balik tindakan tersebut.

www.tempo.co

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.